Jokowi Tegaskan Tak Ada Kriminalisasi Ulama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini angkat bicara menjawab berbagai tudingan dirinya melakukan kriminalisasi ulama di Indonesia.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini angkat bicara menjawab berbagai tudingan dirinya melakukan kriminalisasi ulama di Indonesia.
Akhir pekan lalu, di hadapan ribuan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Jokowi membantah tudingan tersebut. Bahkan, ia meminta masyarakat untuk menyebutkan nama-nama ulama yang dianggap telah dikriminalisasi olehnya selama menjabat sebagai Presiden RI ke-7 ini.
"Tolong disampaikan kepada saya ulamanya siapa (yang dikriminalisasi)," ujar Jokowi di hadapan muslimat Nahdlatul Ulama (NU), ulama, dan para santri Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut kemudian menjelaskan maksud kriminalisasi ulama. Menurutnya banyak orang yang salah kaprah dengan kata kriminalisasi itu.
Baca: Tas Merk Louis Vuitton Mengapung di Parit, Saat Dibuka Isinya Bikin Geger Satu Kampung
“Kalau ada yang tidak bersalah kemudian dimasukkan sel itu namanya kriminalisasi, enggak ada itu,” imbuhnya.
Terpisah, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Johnny G. Plate menegaskan di era pemerintahan Jokowi tidak ada satupun kriminalisasi terhadap ulama.
"itulah bagian dari pada politisasi hukum, tidak ada itu kriminalisasi ulama itu tidak ada tidak ada kriminalisasi kepada siapapun diera pak Jokowi ini," ujar Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (11/2/2019).
Menurut Sekretaris Jenderal Nasdem itu, hukum ditegakan dengan baik di era Jokowi. Tidak hanya kepada masyarakat biasa, penegakkan hukum juga berlaku kepada para elite.