Kamis, 6 November 2025

Soal Tim Pantau Pencaci Jokowi, Fahri Hamzah : Jangan Berlebihan

Melalui tim ini, Wiranto tidak bakal membiarkan ada pihak yang memaki Presiden Jokowi yang masih sah menjabat sebagai kepala negara hingga Oktober

Tribunnews.com/Theresia
Fahri Hamzah. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah angkat suara atas rencana Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang berencana membentuk tim hukum nasional merespons tindakan, ucapan, maupun pemikiran tokoh yang melawan hukum.

Melalui tim ini, Wiranto tidak bakal membiarkan ada pihak yang memaki Presiden Jokowi yang masih sah menjabat sebagai kepala negara hingga Oktober 2019.

"Menurut saya kebebasan masih fine-fine saja. Tokoh-tokoh yang ngomong jawab dong, jangan malah panik," tutur Fahri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/5/2019) usai buka bersama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Lanjut Fahri juga heran dengan keberadaan orang di pemerintahan yang mendapatkan gaji serta fasilitas seperti mobil dinas malah tidak bisa menjawab dan menjelaskan kritik para pihak melalui media massa.

Baca: Bawaslu Minta KPU Cek Keaslian Hologram di Formulir C1 yang Disita di Menteng

Baca: Berita Terkini Hasil Real Count KPU Pileg 2019 Senin Pukul 20.45 WIB, Gerindra Ancam Posisi Golkar

"Masa segini banyak orang di pemerintahan jago-jago dapat gaji, dapat mobil dinas enggak bisa menjawab, enggak bisa menjelaskan ke media apa yang bisa bikin tenang di masyarakat. Jangan berlebihan lah," tegasnya.

Bahkan Fahri juga mengkritik keras langkah Wiranto yang mengancam bakal menutup media massa yang dianggap membantu dalam melakukan tindakan melanggar hukum.

Fahri menilai kebebasan yang sudah terjadi di Indonesia harus dijaga dan pemerintah seharusnya mengelola kebebasan tersebut.

"Jangan kemudian pemerintahnya gelagapan, kemudian kebebasannya mau ditutup, itu salah. Cara berpikirnya terbalik, justru kapasitas pemerintah mengelola kebebasan itu yang harus diperbaiki," imbuhnya

Fahri menambahkan cara-cara seperti itu adalah keinginan dari 'setan gundul' yang ingin merampas kebebasan media dan para pihak yang ingin berbicara.

Sayangnya Fahri tidak mau menjelaskan siapa yang dimaksud dengan 'setan gundul' okeh dirinya itu.

"Setan gundul itu orang-orang yang membawa hawa tidak baik ke dalam demokrasi kita. Demokrasi ini sudah segala-galanya bagi kita, jangan mau di hambat-hambat," papar Fahri.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved