Minggu, 2 November 2025

Pesawat AirAsia Jatuh

Badan Pesawat AirAsia Akan Diangkat dengan Crane atau Balon

Tim yang ada di kapal akan menggunakan crane kapal dan balon.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rendy Sadikin
AFP/BASARNAS
Gambar handout ini dirilis oleh Basarnas yang diyakini gambar dari bagian pesawat AirAsia QZ8501, yang difoto oleh penyelam yang bekerja di Laut Jawa, Rabu (7/1/2015). Basarnas mengatakan pada tanggal 7 Januari 2015 telah menemukan ekor AirAsia QZ8501, berpotensi menandai langkah besar untuk menemukan kotak hitam pesawat dan membantu memberi petunjuk penyebab pesawat jatuh ke laut. AFP PHOTO / BASARNAS 

TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Ekor pesawat AirAsia QZ8501 sudah ditemukan. Tim SAR gabungan sudah menyiapkan dua skenario untuk mengangkat badan atau body pesawat AirAsia QZ yang berada di kedalaman 34 meter dasar laut.

Tim yang ada di kapal akan menggunakan crane kapal dan balon.

"Jika nanti enam kapal SAR yang ada di lokasi (temuan ekor) itu sudah menemukan body pesawat yang besar, maka untuk mengangkat benda-benda besar, selain menggunakan crane juga menggunakan subsurface vehicle," kata Menko Kemaritiman, Indroyono Soesilo dalam jumpa pers di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Rabu (7/1/2015) petang.

Menurutnya, saat ini alat subsurface dengan balon tersebut masih berada di Batam dan segera dikirimkan ke lokasi temuan ekor pesawat. "Alat tersebut mampu mengangkat benda seberat 200 ton, yaitu dengan balon," jelasnya.

Ia menjelaskan, skenario penggunaan balon adalah berdasarkan pengalaman Indonesia saat pengangkatan sejumlah kapal karam seberat 200 ton.

"Tekniknya, kira-kira dengan cara (balon) diikat di barang atau benda di dasar laut. Kemudian, balon dikembungkan dengan gas sehingga naik ke atas permukaan laut," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Opersaional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriyadi mempekirakan badan pesawat dan puing-puing besar bisa diangkat dengan crane kapal. Sebab, kedalaman laut tempat temuan ekor pesawat berada di 30 sampai 34 meter.

Sebelum melakukan pengangkatan, tim harus menemukan lokasi badan pesawat. Alat yang digunakan adalah sensor automatic unmaned vehicle yang berbentuk seperti kapal selam tanpa awak.

Tim Basarnas menduga sebagian besar dari 162 penumpang dan awak pesawat masih berada di body pesawat. Sehingga tim BASARNAS berupaya semaksimal mungkin untuk mengangkat body pesawat yang diperkirakan dekat temuan ekor pesawat.

Selain itu, tim gabungan juga tengah mengupayakan pengambilan kotak hitam atau blackbox yang terletak di ekor pesawat. Nantinya, tim penyelam hanya akan mengambil blackbox dan membawanya ke permukaan laut.

Tim yang berada di kapal MGS GeoSurvey menemukan objek ekor pesawat pada Rabu (7/1/2015) pagi di koordinat 03.3839S (Lintang Selatan) dan 109.4343E (Bujur Timur). Objek tersebut berada di 30 km dari titik lost contact pesawat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved