Program Makan Bergizi Gratis
Gapembi Riau Dilantik, Fokus Awal Sertifikasi Dapur dan Koordinasi Program Gizi
Gapembi Riau dilantik, isu dapur fiktif dijawab, koordinasi gizi dimulai. Apa dampaknya bagi pangan dan SDM?
Ringkasan Berita:
- Pengusaha makanan bergizi resmi dilantik, siap jalankan program nasional.
- Klarifikasi isu dapur fiktif, publik diminta tunggu proses verifikasi.
- Pemerintah daerah dorong koordinasi gizi dan standar pangan lebih ketat.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) Wilayah Riau resmi dilantik dan menyatakan kesiapan untuk bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Fokus awal organisasi ini mencakup fasilitasi sertifikasi dapur bergizi, pendampingan mutu, dan pembinaan etika usaha.
Demikian disampaikan Ketua Gapembi Wilayah Riau, Suharmi Hasan, dalam pelantikan pengurus periode 2025–2030 di Gedung Balai Serindit, Pekanbaru, Riau.
“Kami optimistis dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat Riau. Kelemahan yang ada akan kami perbaiki secara bertahap,” ujar Suharmi, sebagaimana keterangan tertulis, dikutip Sabtu (1/11/2025).
Pelantikan tersebut dirangkai dengan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) yang dihadiri unsur pemerintah daerah, pelaku usaha, dan perwakilan BGN.
Ketua Umum Gapembi, Alven Stony, menyampaikan bahwa Riau menjadi wilayah pertama yang melantik kepengurusan daerah setelah memenuhi persyaratan organisasi.
“Selamat kepada pengurus DPW Riau. Ini DPW pertama yang dilantik karena telah memenuhi semua persyaratan,” kata Alven.
Ia menyebut pelantikan ini sebagai langkah awal untuk memperkuat koordinasi pelaksanaan MBG di tingkat wilayah.
Menurutnya, pengurus Gapembi Riau perlu segera melakukan konsolidasi agar program berjalan sesuai standar.
“Kami berpesan agar pengurus Gapembi Riau segera bergerak melakukan koordinasi dan pembenahan agar program ini berjalan efektif,” ujarnya.
Menanggapi isu publik terkait keberadaan dapur fiktif dalam pelaksanaan MBG, Alven menyampaikan klarifikasi bahwa lokasi-lokasi yang disebut belum aktif tersebut masih dalam tahap persiapan sistem BGN.
“Tidak ada dapur fiktif. Lokasi-lokasi itu sudah diajukan masyarakat dan diberi waktu 45 hari untuk mulai beroperasi. Jika tidak ada perkembangan, BGN akan memanggil mitra terkait untuk menandatangani komitmen wajib operasional,” kata Alven.
Baca juga: Kasus Temuan Ulat di Menu MBG di Bangkalan Madura, SPPG Sebut Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein
Gubernur Riau, Abdul Wahid, turut hadir dan menyampaikan harapan agar kehadiran Gapembi dapat memperkuat pelaksanaan MBG di daerah.
Ia menilai koordinasi antara pemerintah dan pelaku usaha makanan bergizi perlu ditingkatkan untuk memastikan kualitas gizi masyarakat.
“Dengan adanya Gapembi, saya berharap program ini berjalan lebih baik. Pemerintah Provinsi Riau menyambut baik terbentuknya organisasi ini,” kata Abdul Wahid.
Program Makan Bergizi Gratis
| Pengakuan Kepala SPPG setelah Dipukul Wabup Pidie Jaya Hasan Basri, Nasi Dingin Disorot |
|---|
| Viral Mobil Berlogo SPPG di Nias Selatan Mengangkut Babi, Ini Penjelasan Lengkap BGN |
|---|
| SPPG Polri Jadi Dapur Percontohan Program MBG, Wakapolri Dorong Menu Lokal Bergizi |
|---|
| Ini Kalimat Wakil Bupati Pidie Jaya Sebelum Tampar Dua Kali Kepala SPPG |
|---|
| Wakil Bupati Pidie Jaya Dilaporkan ke Polisi Karena Tinju Kepala SPPG, Ini Pengakuan Korban |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.