Kisah Anak Band Metal Berhijab, Diintimidasi Hingga Dilempari Batu
Karena para orangtua mereka tidak setuju dan masyarakat sekitar pun mencibir, ia akhirnya berniat mengundurkan diri.
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Grup Band Voice of Baceprot ( VoB) yang digawangi tiga siswi berhijab SMK Bina Insan Mandiri di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, ternyata harus menghadapi tantangan yang cukup berat hingga bisa terkenal seperti saat ini.
Dari mulai izin dari keluarga yang tidak didapat hingga cibiran masyarakat sekitar yang masih menganggap grup band identik dengan pergaulan bebas dan kenakalan remaja.
Ersa, manajer dari VoB yang membidani lahirnya band ini, mengakui semangat anak didiknya bermain musik sangat tinggi sejak masih di duduk di bangku SMP.
Karena para orangtua mereka tidak setuju dan masyarakat sekitar pun mencibir, ia akhirnya berniat mengundurkan diri.
"Akhirnya saya yang minta mengundurkan diri mendampingi mereka, karena kasihan melihat mereka, tapi mereka terus datang," katanya saat ditemui di rumahnya di Kampung Ciudian Desa Ciudian, Kecamatan Singajaya, Jumat (2/06/2017).
Menurut Ersa, awalnya anggota VoB terdiri dari tujuh orang siswa. Namun empat siswa lainnya mundur karena tidak mendapat izin dari orangtua.
Sementara, tiga orang lainnya, yaitu Firda Kurnia, Widi Rahmawati dan Euis Siti Aisyah terus bertahan hingga akhirnya mereka bisa membuktikan diri hingga mendapat pengakuan dan apresiasi masyarakat luas lewat musik cadas yang mereka mainkan.
Dicibir hingga dilempari batu
Menurut Ersa, dari tiga anggota VoB, yang menurutnya mengalami tekanan dan tantangan paling besar adalah Firda.
Karena dulu saat mulai berlatih musik di MTs (setara SMP), setiap hari Firda pergi ke sekolah berjalan kaki selama kurang lebih satu jam dari rumahnya.
"Dia (Firda) yang paling rajin, tidak pernah terlambat, padahal rumahnya paling jauh di atas gunung," katanya.
Selain tantangan itu, menurut Ersa, Firda juga kerap mendapat intimidasi dari mereka yang tidak menyukai aktivitas bermusik anak-anak VoB.
Yang paling parah, Firda sempat dilempari batu orang tidak dikenal hingga kepalanya terluka saat pulang latihan.
"Firda juga pernah saat pulang perform, karena sudah malam, tidak bisa masuk rumah karena tidak dibukain pintu," katanya.
Cerita pahit juga dialami Ersa, sang manajer.