Pemilu 2019
Meski 7 Bulan Lalu Dilanda Gempa dan Tsunami, Semangat Nyoblos Warga Palu Tak Surut
Hingga waktu menunjukkan pukul 09.00 WITA saja, pemilih yang menyalurkan hak pilihnya sudah mencapai 50 persen dari DPT
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, PALU - Antusiasme warga Kota Palu menuangkan hak pilihnya di Pemilu 2019 terbilang cukup tinggi.
Pemilih rata-rata datang mencoblos lebih awal.
Baca: Surat Suara Pilpres Berlubang Sebesar Jarum Ditemukan di Desa Wironagan Sukoharjo
Hingga waktu menunjukkan pukul 09.00 WITA saja, pemilih yang menyalurkan hak pilihnya sudah mencapai 50 persen dari DPT.
Anggota Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo sangat mengapresiasi partisipasi pemilih di Palu.
Padahal sebelumnya ia sempat khawatir keterlibatan masyarakat akan berkurang pascagempa bumi 7,7 SR yang diikuti tsunami di bulan September tahun lalu.
"Alhamdulillah hal yang sebenarnya cukup mengkhawatirkan kita, yaitu karena Palu pernah terjadi bencana. Dan dikhawatirkan bisa mempengaruhi animo pemilih, tapi ternyata, setelah kita melihat tadi terutama di wilayah eks likuifaksi, pemilih yang hadir rata-rata sudah melebihi 50 persen," ujar Dewi di Ulujadi, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (17/4/2019).
Usai menggunakan hak pilih di TPS 021, Desa Birobuli Selatan, Dewi kemudian melaksanakan giat pengawasan ke beberapa TPS di Palu.
Salah satunya di TPS 028, Kelurahan Donggala Kodi, Kecamatan Ulujadi.
Di sana, partisipasi pemilih cukup tinggi. Dari total DPT 226, 207 diantaranya tercatat telah menggunakan hak pilih mereka.
Dari keterangan Pengawas TPS (PTPS) Sudarwin, tingginya animo masyarakat karena pihaknya yang merangkap sebagai Ketua RT juga menggencarkan sosialisasi bagaimana pentingnya suara mereka di Pemilu kali ini.
Baca: Berseragam Casual Dengan Tulisan Jangan Golput, AHY Gunakan Hak Suaranya di TPS 13 Petogogan
Dia juga menyebut, masyarakat di lingkungannya terbebas dari praktik politik uang. Kata Sudarwin, warganya sudah cerdas dan tidak bisa begitu saja dipengaruhi pendiriannya hanya karena iming-iming uang dari calon tertentu.
"Di sini sangat responsif (masyarakat). Saya selaku Ketua RT gencar sosialisasi terkait kepemiluan," ujar Sudarwin di lokasi yang sama.