Selingkuh, Suami Habisi Isri Lalu Bunuh Diri, 'Daripada Sakit Hati Mending Kamu Mati Aku Mati'
Kasus pembunuhan dan bunuh diri yang menewaskan pasangan suami istri di Surabaya diperkirakan karena cinta segitiga.
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Kasus pembunuhan dan bunuh diri yang menewaskan pasangan suami istri di Surabaya diperkirakan karena cinta segitiga.
Polisi menyebut motif tewasnya pasangan suami istri di sebuah kamar kos di Surabaya, Jawa Timur (Jatim) untuk sementara adalah karena asmara.
Itu berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan pesan terakhir yang ditulis oleh sang suami.
Sang suami cemburu istrinya memiliki pria idaman lain sehingga nekat membunuh si istri.
Baca: Sistem Lawan Arus Membuat Lalu Lintas ke Jakarta Lancar
Baca: Dibuka Senin 10 Juni 2019 Pagi Ini Jam 10.00 WIB, Ini 10 Hal Penting Tentang Pendaftaran SBMPTN 2019
Baca: Polisi Jelaskan Alasan Tak Kabulkan Penangguhan Penahanan Eggi Sudjana
Baca: Ramalan Zodiak 10 Juni 2019, 10 dari 12 Zodiak Bernasib Kurang Baik
Selanjutnya suami itu bunuh diri dengan cara gantung diri.
Sepasang suami istri Sumardi (56) dan Romiyah (55) ditemukan tewas di kamar kos no 30, Kupang Gunung Timur IV Surabaya, Minggu (9/6/2019).
Dugaan perselingkuhan tersebut mencuat berdasarkan keterangan Darti tetangga korban.
Nardi, tetangga kos korban mengaku sebelum keduanya ditemukan tewas dirinya sempat mendengar keluh kesah suami korban.
"Yang laki-laki sempat cerita, sekitar satu minggu lalu. Menurut yang laki-laki, istrinya punya simpanan," kata Nardi ditemui di depan rumah kos, Minggu (9/6/2019).
Hal tersebut juga dikatakan Ratnawati, yang mengatakan ada dugaan kecemburuan yang dialami sang suami.
"Dengar-dengar selingkuh istrinya, cemburu," kata Ratnawati yang juga dibenarkan saksi mata lain, Tatik.
Namun, selama tinggal beberapa bulan di rumah kos tersebut, tetangga tidak mendengar keributan antara suami istri asal Mojokerto itu.
"Kemarin-kemarin tidak pernah dengar (pertengkaran), sepertinya. Karena istrinya jarang di rumah.
Seminggu sekali datang, sempat dengar suaminya ditinggal pulang kampung sendiri," kata Tatik.