Senin, 25 Agustus 2025

Klarifikasi GO-JEK saat Tagar Uninstallgojek jadi Trending Topic di Twitter

Tanda pagar (tagar) #Uninstallgojek menjadi trending topic di Twitter sejak Sabtu (13/10/2018).

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Suut Amdani
tribunnews.com
GoJek 

TRIBUNNEWS.COM - Tanda pagar (tagar) #UninstallGojek menjadi trending topic di Twitter sejak Sabtu (13/10/2018).

Hal ini bermula dari sebuah unggahan karyawan GO-JEK, Brata Santoso, Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Operasi GO-JEK, yang dianggap mendukung adanya Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT).

Pasalnya, dalam unggahan Brata, ia mengungkapkan bahwa GO-JEKmenerima keragaman latar belakang karyawannya.

Ia juga menulis ada lebih dari 30 karyawannnya yang merupakan LGBT.

Baca: Pendamping Program Keluarga Harapan Inventarisir Keluarga Penerima Manfaat Korban Gempa

Tagar #UninstallGojek ini pun menjadi wadah kekecewaan netizen terhadap GO-JEK.

Hingga tagar ini menjadi trending topic di Twitter, pihak PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (GO-JEK) pun memberikan klarifikasinya melalui akun Twitter-nya.

Melalui sebuah pernyataan, GO-JEK menyatakan bahwa pihaknya menjunjung tinggi keberagaman yang menciptakan persatuan dan keharmonisan yang sejalan dengan nilai-nilai dan budaya Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Pernyataan dari GO-JEK
Pernyataan dari GO-JEK (Twitter/@gojekindonesia)

"GO-JEK sangat menghargai keberagaman (diversity).

Kami percaya bahwa ide dan kreativitas yang menjadi kunci untuk melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat, merupakan buah dari hasil kerjasama berbagai latar belakang, pendidikan, budaya dan keyakinan.

Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami.

Terkait postingan yang beredar di media sosial, perlu kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi pribadi dari salah satu karyawan GO-JEK, terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman.

GO-JEK selalu menjunjung tinggi nilai-nilai dan budaya Indonesia, negeri tempat kita lahir, tumbuh dan berkembang.

Pada intinya, GO-JEK adalah bagian dari Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika" tulis GO-JEK dalam pernyataan resminya.

Hal serupa pun juga diungkapkan oleh pihak manajemen GO-JEK pada Warta Kota pada Sabtu (13/10/2018).

Manajemen GO-JEK menilai sikap Brata dalam postingan di akun Facebook-nya tersebut bukan merupakan sikap resmi perusahaan.

“Kami tegaskan bahwa post tersebut merupakan pendapat dan interpretasi pribadi dari salah satu karyawan GO-JEK, terhadap salah satu event internal dengan tema keberagaman,” kata perwakilan manajemen GO-JEK

Manajemen GO-JEK menyatakan sangat menghargai keberagaman.

GO-JEK meyakini bahwa ide dan kreativitas, yang menjadi kunci untuk melahirkan inovasi bermanfaat bagi masyarakat, merupakan buah dari hasil kerja sama berbagai latar belakang, pendidikan, budaya, dan keyakinan.

Baca: Menghasilkan Banyak Uang, Berikut Beberapa Profesi Gamer yang Bisa Kamu Coba

“Keberagaman juga menjadi elemen dalam dinamika karyawan kami,” ucapnya.

(Tribunnews.com/Natalia Bulan R P)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan