Minggu, 12 Oktober 2025

Seputar Polri

Kisah Bripda Novita Fajrin, Polwan Disabilitas yang Menang Melawan Keterbatasan

Lewat tekad dan doa, Bripda Novita Fajrin buktikan bahwa keterbatasan fisik bukan halangan untuk wujudkan mimpi jadi Polwan.

Editor: Content Writer
Tangkapan layar YouTube Divisi Humas Polri
SEMANGAT TANPA BATAS - Bripda Novita Fajrin, Polwan penyandang disabilitas asal Jawa Timur, yang berhasil mewujudkan mimpinya menjadi anggota Polri melalui jalur rekrutmen proaktif disabilitas. 

TRIBUNNEWS.COM - Di balik seragam dan senyum ramah seorang polisi wanita, tersimpan kisah luar biasa tentang perjuangan, tekad, dan cinta seorang anak pada cita-citanya. Dialah Bripda Novita Fajrin, anggota Polri asal Jawa Timur yang kini bertugas di Subdirektorat Pengendalian Massa, Direktorat Samapta Polda Jatim. 

Sejak kecil, Bripda Novita memiliki dua impian, yakni menjadi atlet dan menjadi polisi. Namun, perjalanan menuju impian itu tak semulus jalan raya yang diatur lalu lintasnya. Saat berusia tiga tahun, Bripda Novita mengalami kecelakaan yang membuat salah satu jari tangan kirinya diamputasi dan fungsi bahu kirinya berkurang. 

Meski begitu, ia menolak menyerah pada keadaan. “Saya tidak mau terus merasa kurang. Saya harus tetap bisa seperti orang lain,” kenangnya. 

Terinspirasi dari Polwan di Jalanan 

Cita-cita Bripda Novita untuk menjadi polisi justru tumbuh dari momen sederhana. Suatu hari, ia melihat seorang polisi wanita yang sedang mengatur lalu lintas sambil menyempatkan diri memberi makan seorang pemulung. 

“Senyumnya itu loh, ramah dan tulus banget. Saya langsung berpikir, saya pengen jadi seperti ibu itu,” kata Bripda Novita dengan mata berbinar. 

Mimpi itu sempat terkubur saat ia menyadari kondisi fisiknya. Pada 2024, Polri membuka rekrutmen proaktif (rekpro) bagi penyandang disabilitas. Informasi itu didapat Bripda Novita dari pelatih dan Ketua KONI Jawa Timur. Tanpa banyak berpikir, ia langsung berangkat ke Surabaya untuk mendaftar. 

“Waktu itu saya mikir, coba aja. Siapa tahu ini memang jalannya,” ujar Bripda Novita. 

Bripda Novita membawa setumpuk sertifikat kejuaraan bela diri, dari pencak silat, kickboxing, hingga muaythai. Salah satu prestasinya yang paling berkesan adalah medali emas Muaythai kelas 63,5 kg putri di Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur 2023. Di tengah keterbatasan tangan kirinya, ia bahkan mampu mengalahkan lawan-lawan tanpa disabilitas. 

Baca juga: Bripda Jessica Persembahkan Emas untuk Indonesia di Karate Internasional Kuala Lumpur

Meski unggul di fisik, Bripda Novita justru sempat takut menghadapi tes akademik. Ia belajar keras, bahkan sampai kurang tidur selama tiga hari menjelang ujian. Namun, semua perjuangan itu berbuah manis. Namanya dinyatakan lolos seleksi dan ia pun menangis haru, begitu pula kedua orang tuanya. 

“Orang tua saya sampai nggak percaya. Ibu bilang, ‘Ya Allah, anak ini sudah berusaha, semoga Engkau ridhoi jalannya.’ Dan ternyata Allah kabulkan,” tutur Bripda Novita. 

Kini, dengan pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) di pundaknya, Bripda Novita menjalani profesi yang dulu hanya bisa ia bayangkan. 

Bripda Novita sadar, kisahnya bukan hanya tentang dirinya sendiri. Ia ingin menjadi bukti bahwa kesempatan itu nyata bagi siapa pun yang mau berusaha. 

“Untuk teman-teman disabilitas di luar sana, jangan berkecil hati. Fokus ke kemampuanmu. Tunjukkan bahwa kita juga bisa berprestasi dan berkontribusi,” pesan Bripda Novita. 

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atas kesempatan besar yang diberikan kepada penyandang disabilitas. 

“Kalau kamu punya mimpi, kamu pasti bisa wujudkan. If you dream it, you can do it and always do small thing with big love,” tutup Bripda Novita. 

Baca juga: Mengenal Bripda Bagas, Polisi Muda yang Aktif Berdakwah dan Menginspirasi Masyarakat

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved