Pimpinan KPK Diteror
Rumah Pimpinan KPK Diteror Bom Oleh Orang Tak Dikenal, Diduga Orang Yang Sama Hingga Cerita Laode
Wadah Pegawai KPK mengatakan, teror terhadap dua pimpinan KPK, yakni Agus Rahardjo dan Laode M Syarif merupakan teror yang kesembilan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Wadah Pegawai (WP) KPK mengatakan, teror terhadap dua pimpinan KPK, yakni Agus Rahardjo dan Laode M Syarif merupakan teror yang kesembilan.
Ketua WP KPK, Yudi Purnomo Harahap menduga teror yang dialami KPK, baik pegawai, pejabat, maupun pimpinan, dilakukan dalam satu jaringan yang sama.
"Kami tegaskan teror ini adalah bagian dari jaringan teror sebelumnya. Ini adalah teror kesembilan yang dialami KPK, baik pegawai, pejabat, maupun pimpinan KPK," ujar Yudi, dikutip dari Tribunnews.com.
Yudi memaparkan, teror pertama yang diterima KPK adalah penyerbuan dan teror terhadap fasilitas KPK.
Baca: Rumah Pimpinan KPK Diteror Bom, Pengamat : Polisi Harus Cepat Menindak Pelakunya
Kedua, kata Yudi, adalah ancaman bom yang ditujukkan ke gedung KPK.
Selanjutnya, yang ketiga adalah teror bom ke rumah penyidik KPK.
Keempat, penyiraman air keras dan kendaraan milik penyidik dan pegawai KPK.
Kelima, papar Yudi, yaitu ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap pejabat dan pegawai KPK.
Baca: Rumah Pimpinan KPK Diteror Orang Tak Dikenal, Polisi Lakukan Penyelidikan Hingga Kecaman Sandi
"Keenam, perampasan perlengkapan milik penyidik KPK. Ketujuh, penculikan terhadap petugas KPK yang sedang bertugas. Kedepalan, percobaan pembunuhan terhadap penyidik," papar Yudi.
"Terakhir, yaitu adanya teror bom dan molotov di rumah Pak Laode dan Pak Agus," imbuhnya.
Menurut Yudi, teror yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap Laode dan Agus merupakan psywar.
"Karena rumah adalah tempatnya keluarga menemukan kehangatan keluarga. Ini harus dihentikan kalau tidak terungkap akan terus terulang," jelas Yudi.
Baca: Laode M Syarif Enggan Beberkan Jumlah Pelaku Teror Bom Molotov di Kediamannya
Ia juga menjelaskan, bahwa terdapat kemiripan dalam pola teror yang dilancarkan.
"Di CCTV ini pelakunya dua orang, kemudian mempunyai korelasi yang sama dengan pelakunya Bang Novel (penyidik KPK Novel Baswedan), dua orang juga. Kemudian modus yang digunakan pakai bom, kemudian sekarang rumah Pak Agus juga diduga bom. Air keras, mobil dimiliki Bang Apip disiram air keras, mata Bang Novel air keras juga," ucap Yudi.
Yudi pun menyimpulkan jika orang dibalik teror ini semua adalah orang yang sama dan jaringan yang sama.