Jumat, 12 September 2025
ABC World

Tarif Masuk ke Pulau Komodo Naik, Pekerja Wisata dan Masyarakat di Labuan Bajo Mogok Sebulan

Belasan pekerja wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, ditangkap polisi saat mereka sedang melakukan sosialisasi pemogokan…

Para pekerja wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, memutuskan mogok kerja selama satu bulan setelah tarif masuk Pulau Komodo naik menjadi Rp3,75 juta mulai 1 Agustus. Belasan pekerja wisata di Labuan Bajo juga sempat ditangkap polisi saat mereka sedang melakukan sosialisasi pemogokan.

Pemerintah daerah mengatakan, kenaikan tarif perlu dilakukan untuk menjaga habitat hewan yang nyaris punah itu.

Tarif masuk Pulau Komodo dan pulau lain di kawasan Taman Nasional yang dihuni komodo tersebut sebelumnya adalah Rp75 ribu bagi wisatawan domestik dan Rp150 ribu bagi wisatawan asing.

Dino Parera salah seorang aktivis dari Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (FORMAPP-MABAR) mengatakan kesepakatan untuk melakukan mogok kerja tersebut dilakukan oleh puluhan asosiasi pariwisata yang ada di sana.

Labuan Bajo adalah kota tepi pantai Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur yang biasa menjadi pintu masuk ke Pulau Komodo dan pulau-pulau lainnya.

Kepada ABC Indonesia, Dino menceritakan bagaimana belasan pegiat wisata ditahan polisi hari Senin ketika mereka sedang mensosialisasikan kegiatan mogok sembari membersihkan sampah di sekitar kota Labuan Bajo.

"Ketika mereka berada di dekat bandara, tiba-tiba petugas keamanan mendatangi dan menangkap mereka, dengan melakukan tindakan fisik," kata Dino.

Sampai hari Rabu (03/08) siang, menurut keterangan yang diperoleh ABC Indonesia, sebagian dari mereka yang sempat ditahan sudah dibebaskan setelah bersedia menandatangani kesepakatan dengan polisi untuk tidak melakukan mogok.

ABC Indonesia belum berhasil mendapatkan keterangan langsung dari Pemda NTT maupun polisi di Labuan Bajo.

Kehilangan mata pencaharian 

Kenaikan tarif bagi wisatawan untuk mengunjungi Pulau Komodo tersebut menurut Leo Embo, salah seorang pemandu wisata lokal telah mengkhawatirkan mereka yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata di sana.

"Kami memutuskan untuk melakukan mogok, meskipun jika kami akhirnya rugi. Ini sebenarnya seperti bunuh diri," kata Leo Embo.

Menurut Dino Parera, kesepakatan untuk melakukan pemogokan telah ditandatangani oleh belasan asosiasi pelaku wisata dan juga LSM yang ada di Labuan Bajo.

Menurutnya ada beberapa alasan mengapa para pelaku wisata di sana sepakat untuk melakukan protes terkait kenaikan tarif asuk ke Taman Nasional Komodo.

"Tarif baru ini menerapkan pembayaran satu pintu sehingga banyak teman nantinya akan kehilangan kesempatan untuk menjual paket wisata.

"Jadi hanya boleh lewat satu aplikasi yang diluncurkan perusahaan yang dipercaya mengelola Taman Nasional Komodo ke depannya," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan