Tahun Ini Sky Aviation Mulai Operasikan Lima Sukhoi Superjet 100
Maskapai penerbangan Sky Aviation tahun ini akan mulai mengoperasikan lima pesawat Sukhoi Superjet 100 di jajaran armadanya.

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Maskapai penerbangan Sky Aviation tahun ini akan mulai mengoperasikan lima pesawat Sukhoi Superjet 100 di jajaran armadanya.
Direktur pemasaran Sky Aviation Sutito Zainudin Selasa (8/1/2013) mengatakan bahwa lima pesawat akan berbasis di Makassar, Sulawesi Selatan dan Denpasar, Bali dan akan melayani kota-kota di Indonesia Timur.
"Pesawat Sukhoi yang pertama akan tiba pada pertengahan Januari, kami berharap untuk mulai beroperasi pada bulan Februari. Pesawat pertama akan menghubungkan Makassar dengan kota-kota Papua Sorong dan Jayapura, "katanya kepada The Jakarta Post.
"Transportasi udara sektor permintaan di timur [bagian dari Indonesia] meningkat setiap tahun di belakang pertumbuhan ekonomi yang kuat di negara itu. Kami sangat yakin bahwa kami dapat memanfaatkan meningkatnya permintaan dan memperkuat posisi kami di sektor penerbangan di Indonesia, "lanjut Sutito.
Maskapai ini menandatangani UU Pengiriman dan Penerimaan, pada saat penyelesaian prosedur penerimaan teknis, dengan Aircraft Company Sipil Sukhoi untuk jet Sukhoi pertama di Ulianovsk, Rusia, pada tanggal 29 Desember 2012.
Dokumen ini menegaskan bahwa pesawat Sukhoi akan ditransfer ke Aviation Sky dengan dokumentasi operasional dan pemeliharaan yang diperlukan serta kit penerbangan.
Yang penting, Sutito mengatakan bahwa jet 100 akan kompatibel untuk landasan pendek, yang memungkinkan maskapai untuk melebarkan sayapnya ke kota-kota lebih di seluruh negeri.
"Tidak banyak kota di Indonesia memiliki landasan pacu yang panjang dan pesawat ini dapat mendarat pada landasan pacu pendek dari 2.000 meter. Hal ini membantu kita untuk melayani pasar lapis kedua dan ketiga kota, "katanya.
Menurut data dari Kementerian Perhubungan transportasi udara direktorat umum, hampir 80 persen dari 233 bandara di seluruh nusantara memiliki landasan pacu berukuran kurang dari 2.000 meter dan bisa, karena itu, hanya menampung pesawat yang lebih kecil.