Anak Muda Papua Didorong Bangkit Lewat Wirausaha, Kreativitas dan Jejaring Nasional

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Anak-anak muda Papua dari berbagai kota di Indonesia berkumpul di Cibubur pada 29 September–2 Oktober 2025 dalam kegiatan Papua Gear Up, sebuah workshop entrepreneur yang bertujuan memperkuat kapasitas wirausaha dan kreativitas melalui pelatihan, jejaring, dan pendampingan.

Ketua Pelaksana Papua Gear Up, Rizal Surur, menyatakan kegiatan ini sebagai ruang kolektif mengasah potensi dan memperluas jejaring lintas profesi.

“Papua Gear Up menjadi wadah bagi kami, anak muda Papua, untuk secara kolegial mengembangkan kemampuan di bidang kewirausahaan, konten kreator, maupun profesi lainnya,” ujar Rizal dalam keterangannya, dikutip Kamis (9/10/2025).

Founder Tong Baronda, Aghnia Addini, menekankan, kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan langkah awal membangun ekosistem kreatif Papua yang berkelanjutan.

“Kami tidak ingin kegiatan ini berhenti di ruang kelas. Setelah Papua Gear Up, kami bersama mitra akan mendampingi peserta agar ide dan usaha mereka bisa benar-benar tumbuh,” jelasnya.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Syahmud Ngabalin, Staf Khusus Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang mewakili Menteri Maman Abdurrahman. Ia menekankan pentingnya gagasan besar sebagai modal utama anak muda Papua dalam berwirausaha.

“Jangan takut memulai, karena setiap langkah kecil di workshop ini bisa jadi awal perubahan besar,” kata Syahmud.

Papua Gear Up didukung oleh sejumlah mitra strategis lintas sektor, termasuk Kementerian UMKM, GEKRAFS, Rumah Peran Indonesia, Sagolicious, dan Biang Project. Kolaborasi ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem wirausaha dan ekonomi kreatif di kalangan muda Papua.

Peserta mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber, di antaranya Amalia Prabowo (President Director ExportHub.id & Managing Director GeTi.Incubator) dan Kawendra Lukistian (Ketua Umum GEKRAFS dan Anggota Komisi VI DPR RI). Keduanya membahas inovasi, digitalisasi, dan kepemimpinan sebagai fondasi kemajuan anak muda Papua.

“Inovasi harus berkelanjutan. Usaha yang kita ciptakan hari ini harus membawa dampak positif tidak hanya bagi ekonomi, tapi juga sosial dan lingkungan,” ujar Amalia.

Sementara Kawendra mengajak peserta untuk aktif berkreasi dan berkontribusi nyata di tanah rantau.

“Gunakan kesempatan ini untuk membangun Papua yang produktif dan berdaya saing,” katanya.

Baca juga: Kelapa Gelondongan Tamat! Pemerintah Bidik Devisa Rp2400 T

Selain materi kewirausahaan, peserta juga mendapat pelatihan public speaking, kepemimpinan, strategi bisnis berbasis potensi lokal Papua, inovasi pertanian hidroponik, pemasaran produk lokal, hingga nilai iman dan kebangsaan. Narasumber lain yang hadir antara lain Pascall Marcel (Numbay Research Center), Willy Sombuk (Coffeepreneur Manokwari), Steven Arwakon (Hydroponic Entrepreneur), Ari Yuliarso (Arbrew Coffee Roastery), Pendeta Yerry Pattynasarany, dan Raymond Handaya (Founder Rumah Peran Indonesia).

Sebagai penggagas kegiatan, Komunitas Tong Baronda merupakan gerakan anak muda Papua yang mulai aktif sejak 2023 dan dikenal luas pada 2025 melalui berbagai inisiatif sosial dan kewirausahaan. Komunitas ini bertujuan membangun ekosistem kreatif Papua yang inklusif dan berkelanjutan, dengan visi merajut identitas Papua yang produktif dan kolaboratif di era digital.

Peserta menyampaikan bahwa materi yang diberikan selama kegiatan tidak hanya menambah pengetahuan teknis, tetapi juga memperkuat motivasi dan arah dalam merintis usaha. Banyak dari mereka mengaku pulang dengan bekal keterampilan dan jejaring yang relevan untuk masa depan sebagai wirausaha muda Papua.