Sabtu, 6 September 2025

Pembatasan BBM Bersubsidi

Pengamat: Kenaikan Harga BBM Miskinkan Masyarakat, Itu Cuma Mitos

Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri memaparkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan membuat masyarakat miskin

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
Warta Kota/Alex Suban
Para pengendara sepeda motor antre mengisi premium di SPBU Pertamina, Sentul City, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (27/8/2014). Walaupun pembatasan BBM nonsubsidi telah dibatalkan Selasa (26/8) sore, pasokan BBM ke SPBU masih terbatas karena masih menggunakan delivery order saat pembatasan. Pasokan akan kembali normal Kamis (28/8). (Warta Kota/alex suban) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Indonesia Faisal Basri memaparkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak akan membuat masyarakat miskin.

Hal yang menimbulkan masyarakat miskin menurut Faisal adalah pengendalian harga barang pokok. "Harga BBM naik bisa memiskinkan itu hanya mitos," ujar Faisal di Jakarta, Minggu (7/9/2014).

Menurut Faisal, isu masyarakat jadi miskin hanya berasal dari perkotaan besar saja. Pasalnya konsumsi untuk kendaraan di pedesaan 13,6 persen selama sebulan dari total pendapatan.

"Itu omongan orang di kota saja (harga BBM naik jadi miskin)," ungkap Faisal

Jika dibandingkan dengan kebutuhan rokok, masyarakat pedesaan bisa mencapai 9,68 persen. Angka tersebut menjadi kebutuhan nomor dua di kota sedangkan di desa kebutuhan nomor tiga.

"Mitos lah, BBM memiskinkan orang. Bikin orang miskin harga beras yang naiknya gila-gilaan," jelas Faisal.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan