Penghasilan PKL Bogor Lampaui UMR
Rintisan Model Pengembangan Pedagang Kaki lima di Kota Bogor yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah berhasil
Penulis:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Rintisan Model Pengembangan Pedagang Kaki lima di Kota Bogor yang dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah melalui Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK membawa hasil.
Program yang dilakukan sejak 2011 sampai dengan 2014 ini mewujudkan Model Pengembangan PKL yang dapat menyajikan pangan aman dan bisnis berkelanjutan ini terpantau kalau usaha PKL sampai dengan 2014 menunjukkan peningkatan nilai omzet dan pendapatan bersih tiap tahunnya.
Dalam rilisnya kepada Tribunnews.com, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat nilai omzet perhari PKL KSU Pedagang Bineka adalah rata-rata sebesar Rp 577.826,- dan di KSU Pedagang Selobang adalah rata-rata sebesar Rp 484.483,- sedangkan di KSP Pandai adalah rata-rata sebesar Rp 639.130,- Nilai tersebut juga telah meningkat jika dibandingkan tahun lalu, yang nilai omzetnya sebesar Rp 533.478,- untuk PKL di KSU Pedagang Bineka dan Rp 475.862,- untuk PKL di KSU Pedagang Selobang, serta PKL KSP Pandai sebesar Rp 630.000,- atau peningkatan masing-masing sebesar 8,31%,1,81% dan 1,45%.
Pendapatan yang diperoleh PKL ternyata jauh di atas Upah Minimum Regional (UMR) di Kota Bogor. Pendapatan bersih perhari untuk PKL KSU Pedagang Bineka adalah sekitar Rp 258.391,- di KSU Pedagang Selobang adalah sebesar Rp 171.897,- dan KSP Pandai sebesar Rp 232.609,-. Nilai pendapatan bersih perhari tersebut meningkat dibandingkan tahun lalu : yaitu KSU Pedagang Bineka meningkat sekitar Rp 46.869,- (22,16%), KSU Pedagang Selobang meningkat sekitar Rp 6.035,- (3,64%) dan KSP Pandai meningkat sekitar Rp 12.609,- (5,73%).
Adapun untuk nilai indeks pendapatan bersih pada KSU Pedagang Bineka adalah 44,72% sedangkan untuk tahun lalu adalah 39,65%. KSU Pedagang Selobang dengan indeks pendapatan 35,48% dan tahun lalu adalah 34,86%. KSP Pandai pada tahun berjalan 2014 indeks pendapatan 36,39% dan awal tahun 34,92%. Dengan demikian terjadi peningkatan dibandingkan tahun lalu untuk KSU Pedagang Bineka 5,07%, KSU Pedagang Selobang 0,62% dan KSP Pandai 1,47%. Nilai indeks pendapatan yang cukup tinggi tersebut menggambarkan keefisienan PKL dalam berdagang bahwa PKL pada tahun 2014 cukup efisien dalam menjalankan usahanya.