Rabu, 27 Agustus 2025

2 Tahun Jokowi dan JK

2 Tahun Jokowi-JK, Ekonomi Tumbuh Jadi 5,04% Per Semester 1 2016

Cukup banyak yang sudah dilakukan duet Jokowi-JK dibantu jajaran Kabinet Kerja dalam dua tahun terakhir, terutama di bidang ekonomi

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Mahasiswa yang tergabung dari beberapa himpunan berjalan saat akan melakukan aksi menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (20/10/2016). Aksi tersebut dilakukan untuk mengkritisi dua tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dianggap belum mampu mengatasi oermasalahan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) genap berusia 2 tahun, Kamis (20/10/2016).

Cukup banyak yang sudah dilakukan duet Jokowi-JK dibantu jajaran Kabinet Kerja dalam dua tahun terakhir, terutama di bidang ekonomi

Apa saja yang sudah dicapai Jokowi-JK dalam 2 tahun pemerintahannya?

Berdasarkan data Kantor Staf Presiden (KSP), kinerja pemerintahan Jokowi-JK dapat diukur dalam beberapa indikator.

Diantaranya berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi pada Semester I 2016 meningkat menjadi 5,04% dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 yang sebesar 4,79%.

"Di tengah perlambatan dan ketidak-pastian global, perekonomian Indonsia masih tumbuh dan termasuk salah satu yang tinggi di Asia," sebut data BPS yang diolah KSP yang diterima Tribunnews.com, Selasa (18/10/2016).

Disebutkan tercatat pertumbuhan ekonomi pada 2014 sebesar 5,02%.

Kemudian ekonomi mengalami perlambatan turun menjadi 4,79% pada 2015 dari 5,02% pada tahun sebelumnya.

Sedangkan semester I 2016, eknomi Indonesia kembali tumbuh sebesar 0,25% atau menjadi 5,04%.

Bila dirinci pertumbuhan ekonomi di Indonesia Barat mengalami peningkatan dari 4,38% pada 2015 menjadi 4,84% pada 2016.

Sementara itu pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur mengalami perlambatan dari 8.03% pada 2015 menjadi 6,05% pada 2016.

Indikator keberhasilan lain, yakni angka pengangguran selama 2 tahun pemerintahan Jokowi-JK mencapai titik terendah pada tahun 2016 menjadi 7,02 juta orang (5,50%) dari sebelumnya 7,45 juta orang (5,81%) pada tahun 2015.

Demikian data BPS yang diolah Kantor Staf Presiden (KSP), dikutip Tribunnews.com, Kamis (20/10/2016).

Jika dirinci persentase pengangguran pada Februari 2014 adalah 5,7%, kemudian naik menjadi 5,94% pada Agustus 2014.

Kemudian pada Februari 2015, persentase pengangguran menjadi 5,81% .

Selanjutnya Agustus 2015, persentase pengangguran naik menjadi 6,18 persen hingga turun lagi pada angka 5,5% di Februari 2016.

"Februari 2015-Februari 2016 turun 0,31%," sebut KSP dalam datanya kepada Tribunnews.com.

Lebih lanjut dua tahun pemerintahan Jokowi-JK mampu memperkecil ketimpangan antara kaya dan miskin (gini ratio).

Berdasarkan data Kantor Staf Presiden (KSP), gini ratio dikatakan mengalami penurunan, yakni dari 0,408 di Maret 2015 menjadi 0,397 di Maret 2016.

"Nilai gini ratio terentang antara 0-1. Semakin tinggi nilai gini ratio, berarti semakin tinggi ketimpangan," sebut data BPS yang diolah KSP yang diterima Tribunnews.com, Selasa (18/10/2016).

Sementara itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia terus mengalami penurunan, dari 28,51 juta (11,22%) pada bulan Maret
2015 menjadi 28,01 juta (10,86%) pada bulan Maret 2016.

Dari data BPS (Badan Pusat Statistik) yang diolah KSP, dapat dilihat persentase penduduk miskin di Indonesia, yakni Maret 2014 sebesar 11,25%, September 2014 menjadi 10,96%.

Kemudian pada Maret 2015 terjadi kenaikan menjadi 11,22% dan turun menjadi 11,13% pada September 2015 dan Maret 2016 turun lagi ke angka 10,86%.

"Terjadi penurunan sebesar 0,36% dari Maret 2015-Maret 2016," sebut data KSP.

Bila dirinci sebarannya diketahui terjadi penurunan sebear 0,33% di Pulau Sumatera, di Pulau Jawa juga terjadi penurunan sebear 0,45%, dan di Bali terjadi penurunan sebesar 0,51%.

Selanjutnya di Pulau Kalimantan penurunan angka kemiskinan terjadi sebesar 0,16 persen.

Selain juga terjadi di Sulawesi sebesar 0,15 persen dan Papua sebesar 0,05 persen. (*/Malau)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan