Suap Pembelian Mesin Jet
Saham Garuda Langsung Melemah Begitu Tersiar Kabar Emirsyah Satar Tersangka
"Memang tidak ada hubungan lagi dengan Garuda sekarang, tapi ditakutkan akan merembet ke perusahaanya."
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengalami pelemahan pasca mantan direktur utama maskapai berplat merah, Emirsyah Satar ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mengutip data Bloomberg, saham GIAA sekitar pukul 14.55 WIB pada perdagangan hari ini merosot 6 poin atau 1,69 persen ke level Rp 348 per saham.
Analis Senior Bina Artha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, meskipun Emirsyah sudah tidak menjabat direksi Garuda Indonesia, tetapi pelaku pasar merespon negatif terhadap saham GIAA.
"Memang tidak ada hubungan lagi dengan Garuda sekarang, tapi ditakutkan akan merembet ke perusahaanya," ujar Reza saat dihubungi, Jakarta, Kamis (19/1/2019).
Menurut Reza, sentimen negatif tersebut bersifat sementara dan pelaku pasar akan lebih melihat kinerja Garuda dalam mencetak keuntungan dan penguasaan pasarnya di industri penerbangan.
"Saya perkirakan saham Garuda pada besok akan bergerak pada kisaran support Rp 340 hingga Rp 342 dan resistance Rp 362 sampai Rp 364 per saham," tutur Reza.
Lebih lanjut Reza mengatakan, sentimen negatif bisa juga mengarah ke saham-saham Grup Lippo, dimana Emirsyah sekarang menjabat sebagai Chairman MatahariMall.com.
"Bisa juga nanti saham LPPF (Matahari Departemen Store) dan MPPA (Matahari Putra Prima) terkena sentimen negatif," kata Reza.
Baca: Manajemen Garuda Tak Ada Sangkut-pautnya dengan Dugaan Korupsi Emirsyah Satar
Manajemen maskapai nasional Garuda Indonesia membantah ada keterkaitan dengan status tersangkanya Emirsyah Satar. Maskapai perusahaan plat merah itu menilai Emirsyah melakukan tindakannya tidak mewakili Garuda Indonesia.
"Dugaan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kegiatan korporasi, namun lebih kepada tindakan perseorangan," ujar Vice President Corporate Communication Benny S. Butarbutar.
Menurut Benny S Butarbutar, Garuda Indonesia sebagai perusahaan publik sudah memiliki mekanisme dalam seluruh aktivitas bisnisnya. Karena hal itu semua sistem yang dijalankan maskapai menurut Benny sudah terbuka secara informasi.
"Mulai dari penerapan sistem GCG yang diterapkan secara ketat hingga transparansi dalam informasinya," ungkap Benny.
Benny meanambahkan pihaknya memberikan semua urusan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia kepada KPK.
Baca: Eks Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Punya Kekayaan Fantastis
"Manajemen Garuda Indonesia juga menyatakan menyerahkan sepenuhnya kepada KPK dalam penuntasan kasus tersebut, serta akan bersikap kooperatif dengan pihak penyidik," kata Benny.