Sri Mulyani Heran Sudah Ada Dana Desa, tapi Kemiskinan Sulit Turun
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku heran sudah ada dana desa, tapi tingkat kemiskinan sulit turun, masih di level 9,4 persen.
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku heran sudah ada dana desa, tapi tingkat kemiskinan sulit turun, masih di level 9,4 persen.
Ia menyampaikan, alokasi transfer ke daerah yang lebih besar pada tahun depan sebesar Rp 856 triliun dari sebelumnya Rp 814 triliun harusnya bisa menurunkan angka kemiskinan.
Baca: Sri Mulyani Sebut Dana Desa Ugrag-ugreg Akibat Pemerintah Daerah Lamban
Baca: Kemendagri Tak Kompromi Jika Ada Pegawainya yang Terlibat Pembentukan Desa Fiktif
"Harusnya masyarakat bisa naik ke jenjang sosial lebih tinggi. Tahun depan kita harap kemiskinan bisa turun dibawah 9 persen jadi 8,5 persen, pengangguran juga turun dibawah 5 persen," ujarnya dalam acara Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Sementara saat ini, lanjut Sri Mulyani, dana transfer ke daerah sudah merambah banyak pihak, mulai dari pemda hingga masyarakat.
"Semua dapat, pada level akar rumput ada desa di transfer langsung, masyarakat miskin dapat PKH (Program Keluarga Harapan), dapat sembako. Kemudian, anaknya dapat Kartu Indonesia Pintar, keluarganya dapat Kartu Indonesia Sehat," katanya.
Eks direktur pelaksana Bank Dunia ini menegaskan, pemerintah daerah harus bisa melihat dan memahami daerahnya supaya penyaluran dana desa tepat sasaran.
"Harusnya kemiskinan turun. Masyarakat miskin dapat dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah sendiri," pungkasnya.