Senin, 1 September 2025

Virus Corona

Asosiasi Pengusaha Beras Usulkan Karantina Wilayah

"Sebaiknya karantina wilayah saja, karena distribusi beras masih bisa berjalan," ujarnya

Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja saat mengecek beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020). Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Arief Prasetyo Adi mengatakan saat ini terdapat 30.101 ton beras di PIBC dan memastikan stok beras untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta masih aman di tengah pandemi COVID-19. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Positif virus corona di Indonesia terus bertambah setiap harinya.

Sejumlah pihak menyarankan pemerintah melakukan karantina total. 

Baca: Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat, Ganjar Pranowo dan Sri Sultan HB X Dipuji Jokowi 

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Perpadi (Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras), Billy Haryanto mengatakan, apabila pemerintah terpaksa melakukan karantina, sebaiknya yang dilakukan adalah karantina wilayah.

Karena dengan karantina wilayah, distribusi logistik seperti beras masih bisa berjalan.

"Sebaiknya karantina wilayah saja, karena distribusi beras masih bisa berjalan. Kalau lockdown, masyarakat tidak bisa kemana-mana dan di rumah saja," katanya saat dihubungi, Senin, (30/3/2020).

Billy mengatakan, karantina wilayah hanya membatasi pergerakan orang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, dan tidak membatasi pergerakan distribusi barang.

"Jadi di perbatasan wilayah nantinya para supir truk yang membawa beras tinggal menunjukan kartu pas," tuturnya. 

Keberlangsungan pedagang beras menurut billy menjadi penting disaat situasi seperti sekrang ini.

Karena peredaran beras di Jabodetabek 98% dipegang swasta.

Selain itu banyak pekerja informal yang menggantungkan hidupnya dari distribusi beras.

"Kecuali Bulog (pemerintah) yang pegang mau dilockdown juga engga masalah. Harus diingat, perhatikan kuli di pasar Cipinang rata-rata dari luar DKI, Serang dan Karawang," katanya.

Berbeda apabila pemerintah memberlakukan karantina total, pengusaha beras di daerah tidak akan mengirimkan berasnya ke Jakarta.

Karena mereka khawatir beras tidak akan masuk karena pemberlakukan karantina total. 

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan