Senin, 18 Agustus 2025

Gejolak Rupiah

Rupiah Ditutup Menguat Rp 15.465 per Dolar AS Hari Ini 17 April 2020, Berikut Faktor-faktornya

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditutup menguat ke angka Rp 15.465 dolar AS, Jumat (17/4/2020).

Editor: Ifa Nabila
KONTAN/Carolus Agus Waluyo
ILUSTRASI. Teller Bank menghitung mata uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (7/4). Rupiah hari Senin (13/4) ini menguat 2,46% ke Rp 15.840 per dolar AS di kurs Jisdor. 

TRIBUNNEWS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di pasar spot ditutup menguat ke angka Rp 15.465 dolar AS, Jumat (17/4/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, posisi menguat 1,12 persen dibandingkan penutupan kemarin, Kamis (16/4/2020), yakni Rp 15.640 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada angka Rp 15.503 per dolar AS.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penguatan rupiah hari ini.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, penguatan mata uang rupiah dipengaruhi adanya aliran modal asing masuk (capital inflow).

Kemudian, langkah-langkah yang ditempuh bank sentral dunia turut berpengaruh pada kondisi pasar, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS.
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS. (Tribunnews/JEPRIMA)

Diketahui, rupiah menjadi mata uang terkuat di Asia hari ini, kemudian rupiah menguat bersama sederet mata uang Asia lain.

Mulai dari yen Jepang, dolar Singapura, dolar Taiwan, won Korea Selatan, hingga baht Thailand.

Dilansir Kontan.co.id, sejumlah mata uang Asia lain justru melemah, di antaranya dolar Hong Kong dan ringgit Malaysia, peso Filipina jadi yang paling loyo dengan melemah 0,24% dari dolar AS.

Lalu, bagaimana kurs rupiah di bank besar Indonesia?

Kurs Rupiah terhadap dolar AS di 5 Bank Besar

Berikut kurs rupiah Bank besar berdasarkan pantauan Tribunnews, Jumat 17 April 2020, pukul 16.46 WIB:

- BCA

Jual: Rp 15.520

Beli: Rp 15.432

- Mandiri

Jual: Rp 15.620

Beli: Rp 15.480

Baca: UPDATE Kasus Corona di Jawa Barat, Jumat 17 April 2020: Pasien Sembuh Bertambah, Total 41 Orang

- BNI

Jual: Rp 15.659

Beli: Rp 15.304

- CIMB Niaga

Jual: Rp 15.750

Beli: Rp 15.050

- BRI

Jual: Rp 15.685

Beli: Rp 15.215

Ilustrasi-Nilai Tukar Rupiah.
Ilustrasi-Nilai Tukar Rupiah. (Tribunnews/JEPRIMA)

Berikut nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan kurs referensi JISDOR, 30 Maret-17 April 2020, dilansir Bank Indonesia:

- 17 April 2020: Rp 15.503

- 16 April 2020: Rp 15.787

- 15 April 2020: Rp 15.707

- 14 April 2020: Rp 15.722

- 13 April 2020: Rp 15.840

- 9 April 2020: Rp 16.241

- 8 April 2020: Rp 16.245

- 7 April 2020: Rp 16.410

- 6 April 2020: Rp 16.556

- 3 April 2020: Rp 16.464

- 2 April 2020: Rp 16.741

- 1 April 2020: Rp 16.413

- 31 Maret 2020: Rp 16.367

- 30 Maret 2020: Rp 16.336

Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS.
Pegawai menunjukan uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di gerai penukaran uang Ayu Masagung di Jalan Kramat Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (19/3/2020). Nilai tukar rupiah terus tertekan sejak beberapa pekan terakhir, terutama setelah merebaknya wabah virus covid-19. Rupiah, kini selalu berada di atas Rp 15 ribu per dolar AS. (Tribunnews/JEPRIMA)

Penguatan nilai tukar rupiah

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penguatan rupiah yang berada di level Rp 15.465.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video di Jakarta, Jumat (17/4/2020), penguatan mata uang rupiah dipengaruhi adanya aliran modal asing masuk (capital inflow) hingga langkah yang ditempuh bank sentral dunia.

Derasnya aliran capital inflow terhitung selama 1 minggu terakhir, tepatnya tanggal 14-16 April 2020.

Berdasarkan catatan BI, terjadi inflow Rp 700 miliar pada 14 April, inflow Rp 200 miliar pada 15 April, dan inflow Rp 2,2 triliun pada 16 April.

"Inflow sebagian besar memang masuknya ke SBN (Surat Berharga Negara/SBN). Konfiden terbentuk dan terjadi inflow yang terus berkembang," kata Perry dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Baca: Pemerintah Bakal Blokir Ponsel Black Market, Ini yang Dilakukan Agar Gadget Tetap Bisa Digunakan

Di sisi lain, stabilnya nilai tukar dipengaruhi oleh konfiden pelaku pasar baik di dalam maupun luar negeri terhadap Bank Indonesia yang selalu menempuh stabilisasi nilai tukar.

"Stabilisasi nilai tukar kami tunjukkan di bulan Maret dan pasar berangsur-angsur berkembang sehingga kebutuhan intervensi dari Bank Indonesia jauh berkurang. Makanya cadangan devisa meningkat karena kebutuhan intervensi berkurang," kata Perry.

Selain itu, langkah-langkah yang ditempuh bank sentral dunia, termasuk Bank Indonesia maupun stimulus fiskal dari pemerintah turut berpengaruh terhadap konfiden pasar.

Investor mulai melihat, tingkat kenaikan jumlah kasus positif melandai, seiring dengan mitigasi virus corona yang makin memadai.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Fika Nurul Ulya, Kontan.co.id/Tendi Mahadi)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan