Senin, 24 November 2025

Realisasi PNBP Terkontraksi Imbas Dividen BUMN Beralih ke Danantara 

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun ini mengalami kontraksi, setelah adanya kebijakan baru terkait dividen Badan Usaha Milik Negara

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh/Tribunnews.com
PNBP TERKONTRAKSI - Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Lucky Alfirman saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (24/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Secara historis penerimaan PNBP terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 PNBP sebesar Rp 255,6 triliun, sementara pada 2024 melonjak Rp 584,4 triliun
  • Pada tahun 2025, target PNBP mengalami penyesuaian cukup besar akibat kebijakan pemindahan dividen BUMN ke Danantara

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun ini mengalami kontraksi, setelah adanya kebijakan baru terkait dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dialihkan ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Lucky Alfirman saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (24/11/2025).

Lucky menjelaskan bahwa secara historis penerimaan PNBP terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 PNBP sebesar Rp 255,6 triliun, sementara pada 2024 melonjak Rp 584,4 triliun. Kinerja ini dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas, terutama minyak dan batu bara.

Namun pada tahun 2025, target PNBP mengalami penyesuaian cukup besar akibat kebijakan pemindahan dividen BUMN ke Danantara. Mulanya PNBP ditargetkan Rp 513,6 triliun, namun terjadi penyesuaian menjadi Rp 477,2 triliun.

"Nah kemudian dengan adanya kebijakan baru tersebut kami sudah laporkan ke DPR, termasuk Bapak-Ibu sekalian terkait dengan laporan semester kita kita sudah melakukan penyesuaian outlook dari PNBP di lapsem kita menjadi totalnya Rp 477,2 triliun," kata Lucky.

Baca juga: Danantara Ungkap 95 Persen Dividen BUMN Disumbang dari 8 Perusahaan, Banyak yang Rugi

Lucky memaparkan, realisasi PNBP hingga akhir Oktober 2025 mencapai Rp 402,4 triliun atau 84,3 persen dari target. Dia menyebut, capaian ini masih berada di jalur yang tepat dan optimis target bisa tercapai dalam dua bulan terakhir tahun 2025 ini.

"Nah ini masih cukup on track, kita sisa 2 bulan lagi kita masih cukup optimis, mudah-mudahan bisa tercapai target kita sebesar Rp 477,2 triliun tersebut," tegasnya.

Meski begitu, secara pertumbuhan PNBP tercatat terkontraksi 15,7 persen dibandingkan tahun lalu. Bahkan jika penerimaan dari kekayaan negara dipisahkan (KND) dikeluarkan, kontraksinya menjadi 2,2 persen.

Baca juga: Danantara Ungkap Kondisi Keuangan Krakatau Steel Sedang Tidak Baik-baik Saja Akibat Proyek Gagal

"Tapi kalau dari sisi pertumbuhan, ini sifatnya kita negatif terkontraksi 15,7 persen. Jika kita apple to apple, KND-nya kita keluarkan memang masih terkontraksi 2,2 persen," jelas Lucky. 


Adapun rincian realisasi PNBP hingga akhir Oktober 2025 sebagai berikut:

- Pendapatan sumber daya alam (SDA): Rp 178,5 triliun
- Minyak dan gas (Migas): Rp 81,5 triliun
- Non Migas: Rp 97 triliun
- Pendapatan KND: Rp 11,8 triliun
- PNBP lainnya: Rp 129.9 triliun 
- Pendapatan BLU: Rp 82,2 triliun

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved