Virus Corona
Harga-harga Sembako Cenderung Melonjak karena Pandemi Corona, Termasuk Gula
Impor gula kristal putih dengan kuota 50 ribu ton diberikan ke RNI dan 50 ribu ton ke Perusahaan Perdagangan Indonesia.
Editor:
Choirul Arifin
Eko menjelaskan sudah memetakan empat negara mitra yang dimungkinkan bisa mengimpor GKP di antaranya India, Brazil, Thailand, dan Australia.
Buwas menyatakan pihaknya konsisten menggelar Operasi Pasar (OP) untuk memastikan stabilitas harga gula konsumsi.
Baca: Kisah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum
Ia menegaskan kabar harga gula di luar harga eceran tidak tepat.
"Saya rasa bukan Rp20.500 per kilogram, tetapi Rp10.500 per kilogram. Karena Bulog memiliki pabrik gula PT Gendhis Multi Manis (GMM) yang tidak hanya menggiling tebu rakyat, kami mengajukan impor raw sugar tapi baru diturunkan Maret ini," kata Buwas.
Baca: Kisah Ika Dewi Maharani, Relawan Perempuan Satu-satunya yang Jadi Sopir Ambulans di RS Covid-19
"Kami ingin berperan sehingga kebutuhan gula bisa terpenuhi dengan harga yang murah," sambung dia.
Di kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade sempat menyinggung harga gula yang terlampau tinggi kepada jajaran direktur utama BUMN klaster pangan.
Ia menyebut adanya keterbatasan pembelian per konsumen di ritel-ritel kebutuhan pokok bukti kelangkaan gula dan harga yang tidak wajar.
"Masyarakat kesulitan beli gula. Pengalaman saya kita beli hanya dibatasi maksimal dua kantong. Ini menunjukkan kondisinya terbatas. Saya ingin menyampaikan izin impor ini disiasati untuk menurunkan harga gula yang gila-gilaan," kata Andre.(Tribun Network/nas/wly)