Virus Corona
Semua Pegawai Front Office Bank Mandiri Kini Wajib Gunakan Sarung Tangan dan Masker
Semua pegawai front office di Bank Mandiri wajib menggunakan sarung tangan dan masker.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menginstruksikan seluruh perusahaan pelat merah agar membentuk task force atau gugus tugas penanganan Covid-19 untuk menghadapi fase new normal.
Menurutnya, task force akan berfungsi memberi perhatian khusus terhadap
antisipasi skenario new normal.
"BUMN kita ada 142, seluruhnya harus siap menghadapi kondisi new normal. Dari yang jualan telur sampai bikin pesawat terbang, BUMN kontribusi 2/3 pertumbuhan ekonomi nasional, kita harus menjaga service di publiknya," kata Erick dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat (29/5/2020).
"Semua BUMN harus punya task force Covid-19 yang serius. Protokol ini harus benar-benar
dijalankan," lanjutnya.
Erick mengatakan setiap BUMN harus menyusun protokol penanganan Covid-19 tidak terbatas meliputi karyawan, pelanggan, pemasok, mitra bisnis, dan stakeholders.
Baca: Daftar Lengkap Harga Ponsel Oppo dari yang Terjangkau Kantong Sampai yang Paling Premium
Selain itu, setiap task force penanganan Covid-19 yang dibentuk BUMN ini wajib melaporkan timeline pelaksanaan skenario new normal dengan perpedoman pada arahan Kementerian BUMN, BPNB dan Kementerian Kesehatan.
Ia menambahkan setiap kinerja task force Covid-19 menjadi tanggung jawab Direktur Utama
BUMN.
Baca: Rekomendasi Tiga Smartphone Terbaru Vivo untuk Menemani Aktivitas di Rumah
"Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan new normal juga perlu dilaporkan kepada
Deputi SDM Kementerian BUMN. Minimal satu kali dalam sepekan," ujarnya.
Kompak New Normal
Deretan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kompak menyiapkan skenario New Normal. Hal itu sesuai surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang antisipasi skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Misalnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menerapkan serangkaian protokol khusus unit Business Continuity Management (BCM) untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 bagi nasabah, mitra bisnis, pegawai dan pemangku kepentingan lain.
Baca: Bank Indonesia Perkirakan Inflasi Mei 2020 Sebesar 0,09 Persen
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan protokol tersebut saat ini telah
disosialisasikan melalui kanal media komunikasi Bank Mandiri di seluruh kantor-kantor utama maupun cabang yang tersebar di Indonesia maupun negara lain.
“Protokol yang telah diterapkan antara lain penggunaan masker oleh karyawan, thermogun
untuk mengetahui suhu tubuh nasabah, tamu dan karyawan, penempatan hand sanitizer,” kata Royke.
Sementara itu pegawai front office wajib menggunakan sarung tangan dan masker.
“Perusahaan menyediakan antar jemput pegawai, posko kesehatan, memasang jarak antrean antarnasabah serta memasang penyekat meja acrilyc di teller dan customer service,”
terangnya.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga bersiap untuk menyambut skenario The New Normal di lingkungan KAI sebagai tindak lanjut arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
“Saat ini kami sedang mempersiapkan protokol untuk mengantisipasi skenario penerapan The New Normal di KAI," ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo.
Didiek menjelaskan, protokol tersebut akan mengatur langkah-langkah dan tahapan yang akan diterapkan oleh KAI mulai 25 Mei 2020. Sektor BUMN Tambang, PT Bukit Asam (Persero) Tbk menyiapkan skenario menyambut new normal.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan sedang menyiapkan protokol Covid-19 untuk skenario The New Normal.
“Ini yang lebih prioritas, protokol Covid-19 akan disiapkan oleh Tim Task Force yang kami bentuk. Tim ini juga akan menyusun timeline pelaksanaan skenario The New Normal di Bukit Asam," ujar Arviyan.
Hal yang sama juga dilakukan PT Angkasa Pura II (Persero) dalam menjalankan protokol
kesehatan tersebut untuk tiga aktivitas utama di bandara yaitu operasional bandara, pelayanan, dan komersial.
"Sesuai arahan menteri BUMN, setiap BUMN termasuk PT Angkasa Pura II saat ini sudah diminta mempersiapkan protokol untuk mengantisipasi The New Normal di tengah
Covid-19 sejalan dengan bidang usaha masing-masing," ujar Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin.
Normal baru yang dimaksud Awaluddin merupakan layanan berbasis teknologi informasi yang akan meminimalisir pertemuan tatap muka antar manusia.
Misalnya saja, sistem biometrik yang digunakan untuk pelayanan, keselamatan dan keamanan penerbangan kaitannya dengan data penerbangan.
"Lalu kepada maskapai dan penumpang akan diarahkan untuk lebih menggunakan self check in kiosk, mobile check in dan web check in, dibandingkan datang ke konter check in," kata dia. (Tribun Network/nas/wly)