Minggu, 24 Agustus 2025

Tagihan Listirk Bupati Probolinggo Mendadak Melonjak Hingga 275 Persen, Begini Reaksi PLN

Dalam postingannya, Bupati Puput Tantriana Sari mempertanyakan kenaikan tagihan listrik yang dia nilai gila-gilaan.

Editor: Choirul Arifin
Repro/Kompas TV
Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari. 

TRIBUNNEWS.COM- Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari jadi 'korban; lonjakan kenaikan tagihan listrik hingga 275 persen. Namun, Bupati Tantriana Sari tidak menjelaskan berapa nominalnya.

Menanggapi hal tersebut pihak PLN menyebut petugasnya tidak membaca dan mencatat meteran pada Maret dan April karena alasan pandemi.

Hal itu diketahui dari postingan Tantri di media sosial yang kemudian kembali diunggah oleh akun Facebook bernama Kang Anas ke sebuah grup Facebok, Kamis (9/7/2020) malam.

Dalam postingannya, Bupati Puput Tantriana Sari mempertanyakan kenaikan tagihan listrik yang dia nilai gila-gilaan.

Tantri menulis,"Tagihan listrik gila-gilaan. Setelah bulan lalu naik sekitar 75% dari bulan sebelumnya, bulan ini naik 200% dari bulan lalu. Jadi jika dibanding tagihan bulan April, bulan ini naik 275 %. Apakah ada yg mengalami seperti saya? Wajarkah?".

Dikonfirmasi Kompas.com, Tantri membenarkan bahwa dia yang mengunggah tulisan soal naiknya tagihan listrik.

"Betul, hanya sudah saya hapus (unggahan) karena ada misskomunikasi, dan PLN berjanji akan cek meterannya," kata Tantri lewat pesan singkat.

Namun, Tantri tidak menjelaskan berapa nominal tagihan listrik yang melonjak.

Baca: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN di www.pln.co.id atau WA 08122123123 untuk Bulan Juli 2020

Baca: Tagihan Listrik Membengkak, Chef Arnold & Bupati Probolinggo Ngamuk di Medsos, Ini Penjelasan PLN

Penjelasan PLN

Manajer PLN ULP Probolinggo Gery Gerhady mengatakan, pihaknya telah mendatangi kediaman pribadi Bupati Tantri di Jalan A Yani Kota Probolinggo.

Gery ditemui staf Bagian Umum Kabupaten Probolinggo. Kepada staf tersebut, Gery menjelaskan kronologi naiknya tagihan listrik rumah Bupati.

"Pada Maret dan April petugas tidak membaca meteran karena awal pandemi. Ketika pembacaan meteran mulai lagi bulan Juni itu, ada akumulasi tagihan meteran listrik sehingga terasa lonjakan di bulan Juni itu," kata Gery saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/7/2020).

Gery menambahkan, tagihan di kediaman Bupati Tantri di bulan Juni lonjakannya sekitar Rp 2 jutaan.

Hitungan akumulasi itu setelah dicocokan dengan meteran fisik yang ada di rumah Tantri, ternyata sesuai.

"Rumah pribadi Ibu Tantri juga dapat skema perlindungan lonjakan listrik. Jadi 40 persennya dibayar di bulan Juni, lalu 60 persennya dibayar dengan diangsur," ucap Gery.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan