Sabtu, 6 September 2025

Kuartal I 2020, Eka Sari Lorena Transport Catat Pendapatan Rp 20,97 Miliar

Sepanjang kuartal I 2020, emiten jasa transportasi darat, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) meraih pendapatan bersih sebesar Rp 20,97 miliar.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
FB LORENA TRANSPORT
Armada bus AKAP double decker PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sepanjang kuartal I 2020, emiten jasa transportasi darat, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) meraih pendapatan bersih sebesar Rp 20,97 miliar.

Angka tersebut turun 7,33 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar Rp 22,63 miliar.

Penurunan pendapatan tersebut, seiring dengan pandemi virus corona yang mulai masuk ke Tanah Air pada awal Maret lalu yang sangat berimbas pada kinerja bisnis perusahaan.

Di tengah penurunan pendapatan tiga bulan pertama tahun ini, LRNA pun membukukan rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 11,46 miliar, dari rugi bersih periode yang sama tahun 2019 yakni Rp 5,35 miliar.

Untuk mengantisipasi keadaan perekonomian yang buruk akibat pandemi Covid-19, di awal April perseroan telah mengambil langkah–langkah konkret untuk memastikan perseroan dapat terus bertahan.

Direktur Lorena Dwi Rianta Soerbakti mengatakan, pendapatan perusahaan pada kuartal pertama masih didominasi oleh bisnis jasa layanan angkutan penumpang antarkota-antarprovinsi (AKAP).

Pendapatan bus AKAP mencapai Rp 17,39 miliar meskipun turun 9,56 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 19,23 miliar.

"Pendapatan perseroan lainnya dari bisnis Shuttle Bus, Transjabodetabek Regular, Jabodetabek Residence Connexion dan Jabodetabek Airport Connexion," ujarnya, Rabu (26/8/2020).

Sepanjang 2019, pendapatan perseroan melesat 22 persen menjadi Rp 124,58 miliar dari tahun 2018 yakni Rp 102,24 miliar dan pendapatan di tahun 2017 sebesar Rp 106,62 miliar.

Perseroan masih membukukan rugi bersih di 2019 sebesar Rp 6,86 miliar, kendati berhasil ditekan hingga 77 persen dari rugi bersih 2018 yakni mencapai Rp 29,87 miliar.

“Kami optimis, ke depan bisnis Perseroan akan tetap bertumbuh kembali seiring dengan strategi bisnis yang sudah dijalankan sejak tahun 2017 yaitu mengubah “Business Model” Perseroan dari layanan “Mass Public Transportation” menjadi “Boutique Mass Transportation” yang berorientasi kepada kualitas bukan kuantitas.

Di semester I tahun 2020, Perseroan telah menjalankan rute baru layanan Jabodetabek Airpor Connexion (JAC) yaitu Bogor/Ciawi – Bandara Soekarno - Hatta dan mempertajam “Commuter Lines” yaitu pada sektor Transjabodetabek Regular (TJR) dan Jakarta Residence Connexion (JRC) serta memperkuat sektor “Corporate Rental” dengan masa kontrak di atas 1 tahun.

Di tengah dampak pandemi Covid-19 ini, Perseroan menerapkan sejumlah strategi antisipasi dan efisiensi di awal April tahun 2020 ini. Layanan operasional segmen AKAP mengalami pembatasan jumlah bus dan penumpang.

Layanan segmen Jabodetabek/Commuter Lines juga mengalami pembatasan, begitupun dengan layanan operasional segmen Shuttle Bus.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan