Jumat, 22 Agustus 2025

Harga Kedelai tak Terkendali

Hari Ini Produsen Mulai Pasok Tahu Tempe kepada Para Pedagang Setelah 3 Hari Mogok Berproduksi

Aksi mogok produksi kali ini berbeda dengan sebelumnya yang berimbas pada penetapan kenaikan harga.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
Setelah tiga hari mogok, produsen tempe di Bekasi mulai kembali produksi. Salah satunya di Gang Mawar, Margahayu, Bekasi Timur, Bekasi. 

Itu karena tempe dan tahu merupakan makanan pokok bangsa Indonesia yang menjadi bagian dari budaya bangsa.

"Pemerintah harus turut campur dalam pengendalian harga ini bukan memberi fasilitas importir untuk melakukan monopoli harga atau kartel," kata Fajri.

Pengrajin tempe di Kawasan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, membuat tempe hanya satu plastik, Sabtu (2/1/2020). Sejumlah pengrajin tempe dikawasan itu, melakukan aksi mogok produksi imbas dari harga kedelai melonjak tinggi. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Pengrajin tempe di Kawasan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, membuat tempe hanya satu plastik, Sabtu (2/1/2020). Sejumlah pengrajin tempe dikawasan itu, melakukan aksi mogok produksi imbas dari harga kedelai melonjak tinggi. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

SPTI menduga bahwa Pemerintah seperti tidak mengambil tindakan apapun terhadap kenaikan harga kedelai ini.

Fajri menerangkan bila melihat Peraturan Menteri Perdagangan Nomor Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Ketentuan Import Kedelai dalam Rangka Stabilitas Harga Kedelai, peraturan ini dianggap menghambat tumbuhnya importir-importir baru.

"Ini menyebabkan importir lama semaunya menetukan harga dan melakukan kesepakatan harga atau kesepakatan pembagian wilayah pemasaran, hal ini jelas bertentangan dengan UU Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Yang Tidak Sehat," ujarnya.

Terpisah, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto memastikan, stok kedelai cukup untuk kebutuhan industri tahu dan tempe nasional.

"Kementerian Perdagangan terus mendukung industri tahu tempe Indonesia. Dengan penyesuaian harga, diharapkan masyarakat akan tetap dapat mengonsumsi tahu dan tempe yang diproduksi oleh perajin," kata Suhanto.

Berdasarkan data Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo), saat ini para importir selalu menyediakan stok kedelai di gudang importir sekitar 450.000 ton.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pedagang: Besok Tempe Mulai Ada Lagi, tapi Mungkin Ukurannya Dikurangi

"Apabila kebutuhan kedelai untuk para anggota Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) sebesar 150.000—160.000 ton/bulan, maka stok tersebut seharusnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan 2—3 bulan mendatang," ujarnya.

Oleh karena itu, Kemendag menjamin tahu dan tempe tetap tersedia di masyarakat. Sebelumnya, Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) menyatakan akan melakukan penyesuaian harga tahu dan tempe dengan harga kedelai impor.

Informasi yang diperoleh bahwa harga kedelai impor di tingkat perajin mengalami penyesuaian dari Rp 9.000/kg pada November 2020 menjadi Rp 9.300 — 9.500/kg pada Desember 2020 atau sekitar 3,33—5,56 persen.

Pada Desember 2020 harga kedelai dunia tercatat sebesar 12,95 dolar AS per bushels atau naik 9 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 11,92 dolar AS per bushels.

Berdasarkan data The Food and Agriculture Organization (FAO), harga rata-rata kedelai pada Desember 2020 tercatat sebesar 461 dolar AS per ton atau naik 6 persen dibanding bulan sebelumnya 435 dolar AS per ton.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Syailendra menyebut yang membuat harga kedelai mahal adalah faktor global di mana harga kedelai di tingkat global juga mengalami kenaikan, sehingga berdampak pada harga kedelai impor ke Indonesia.

Pabrik produksi tempe di wilayah Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, Minggu (3/12/2020).
Pabrik produksi tempe di wilayah Kota Bambu Utara, Jakarta Barat, Minggu (3/12/2020). (Fitri Wulandari/Tribunnews.com)

"Jadi stok memang aman, kita pastikan dan kita sudah cek. Jadi, stok itu ada tapi harga merangkak naik dan bahkan sudah dari Juli dan kemarin (Desember) penyesuaian lagi," ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan