Minggu, 14 September 2025

Tropical Forest Alliance Dorong Industri Jalankan Rantai Pasok Berkelanjutan dan Anti Deforestasi

TFA saat ini memiliki 170 mitra, sebagian besar adalah perusahaan FMCG dan juga trader.

Editor: Choirul Arifin
FMT
Panen tandan buah segar kelapa sawit. 

Karena itu, diperlukan kebijakan agar kerjasama kemitraan ini bisa langgeng dan harus pula didukung kebijakan finansial.

"Misalnya, saat membongkar lahan tanaman lama diganti dengan tanaman baru, harus ada insentif finansial agar petani mitra tetap mendapat support finansial saat tanaman barunya belum produktif," jelasnya.

Fitrian memaparkan, salah satu mitra dalam kerangka TFA saat ini adalah perusahaan perkebunan Asian Agri.

"Dengan Asian Agri kami menjalin kerjasama sejak 4 tahun. Kita juga mendorong akselerasi legalitas lahan agar petani bisa mendapat akses pembiayaan ke perbankan," bebernya.

Insan Syafaat, Executive Director PISAgro menambahkan, kepada para mitra TFA pihaknya meminta agar mereka menjalankan kebijakan bisnis yang berkelanjutan dalam proses produksinya.

"Untuk peremajaan tanaman kelapa sawit sudah dimulai sejak 2015. Misalnya, seperti dilakukan Sinar Mas Group (PT Smart dan Golden Agri) karena ada tantangan produktivitas tinggi, terutama dari petani di luar plasma," ujarnya.

Dia juga menekankan, petani swadaya perlu dirangkul karena persentase mereka saat ini mencapai 40 sampai 45 persen dari total perkrbunan sawit di Indonesia.

"Inisiatif yang lebih luas melibatkan banyak pihak dan itu antara lain terjadi di level lanskap atau jurisdiksi seperti dilakukan di Kabupaten Siak, Riau, mendukung komitmen pemda menjadikan Siak sebagai kabupaten hijau," ungkap Insan.

Janne Siregar, Jurisdiction Lead TFA mengatakan, dalam konteks rantai pasok, tiga mitra TFA yaitu NESTE-GAR dan SPKS berupaya melakukan pemetaan petani sawit di 3 desa prioritas di Kabupaten Siak.

"Upaya ini bertujuan untuk melibatkan petani sawit ke dalam rantai pasok serta kedepannya mendukung petani yang teridentifikasi, dengan skema pendanaan, pemberdayaan pengetahuan agronomi dan akses pasar,: ungkap Janne.

Hal ini nantinya dapat membantu Pemerintah Siak dalam hal target replanting ataupun perlindungan hutan dan gambut.

"Upaya ini kami dokumentasikan untuk mendorong munculnya aksi kolektif yang lebih banyak untuk mendukung petani terlibat dalam upaya produksi yang berkesinambungan.” bebernya.

Rizal menambahkan, TFA membangun sinergi lebih dalam hanya stake holder di sektor tertentu saja. "Pengusaha paham bahwa growing sustainability memberikan insentif bagi keberlangsungan bisnis mereka," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan