Sabtu, 6 September 2025

Kementerian ESDM Usulkan Asumsi Dasar RAPBN 2022, Lifting Migas Capai 1,8 Juta Barel

Rata-rata ICP 2021 diproyeksikan sebesar 60 per barel dolar AS, lebih tinggi dari ketetapan APBN sebesar 45 dolar AS pe barel

TRIBUNNEWS/HERUDIN
Menteri ESDM Arifin Tasrif menggelar konferensi pers di kantor KPK, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Kehadiran Menteri ESDM ke KPK dalam rangka program Penguatan Antikorupsi Penyelenggara Negara Berintegritas (PAKU Integritas) untuk para Penyelenggara Negara (PN) di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kegiatan dari KPK tersebut berupa pembekalan antikorupsi untuk penyelenggara negara dan pasangannya. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan asumsi dasar sektor ESDM untuk Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2022. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah mengusulkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dalam RAPBN 2022 sebesar 55-65 dolar AS per barel. 

Angka ini tidak jauh berbeda dengan realisasi rata-rata ICP bulan Januari hingga 14 Mei 2021 sebesar 60,95 dolar AS per barel. 

Rata-rata ICP 2021 diproyeksikan sebesar 60 per barel dolar AS, lebih tinggi dari ketetapan APBN sebesar 45 dolar AS pe barel.

Arifin mengatakan, berdasarkan beberapa proyeksi dari berbagai pihak dalam polling Reuters dan Departemen Energi AS, harga minyak dunia tahun 2022 diperkirakan dalam kisaran 56,74-64,52 dolar AS per barel. 

Faktor lain dinamisnya harga minyak dunia disebabkan oleh pemotongan produksi oleh anggota OPEC+, peningkatan fundamental di Amerika Serikat dan Tiongkok, serta pergerakan ekonomi dan peningkatan impor minyak oleh Tiongkok.

Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Akan Fokuskan Penerbangan Garuda Indonesia Pada Pasar Domestik

"Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, maka pemerintah mengusulkan asumsi ICP dalam RAPBN Tahun Anggaran 2022 sebesar 55-65 dolar AS per barel," tutur Arifin, Kamis (3/6/2021).

Kemudian, angka lifting migas dalam RAPBN 2022 diusulkan sebesar 1,717-1,829 juta barrel oil equivalent per day (boepd), dengan rincian 686-726 ribu barrel oil per day (bopd) minyak bumi dan 1,031-1,103 juta boepd gas bumi.

Sementara realisasi lifting migas tahun ini hingga 20 Mei 2021 adalah 1,592 juta boepd atau 93 persen dari target APBN yang ditetapkan sebesar 1,712 juta boepd, dan diproyeksikan mencapai 1,669 juta boepd pada akhir tahun 2021.

"Usulan APBN tahun 2022 untuk lifting migas, dengan mempertimbangkan situasi harga minyak saat ini, sebesar antara kisaran 1.717 sampai dengan 1.829 ribu barel setara minyak perhari. Pemerintah terus mendorong agar KKKS terus meningkatkan produksi migasnya," paparnya. 

Untuk Cost Recovery, Arifin mengatakan, pemerintah mengusulkan 8,65 miliar dolar AS pada RAPBN 2022, sedikit di atas ketetapan APBN 2021 sebesar 8,07 miliar dolar AS. 

Baca juga: BCAP Bidik 30 Juta Pengguna Baru dalam 5 Tahun ke Depan

Realisasi Cost Recovery tahun anggaran 2021 hingga 20 Mei 2021 adalah 2,28 miliar dolar AS. Diproyeksikan, angka cost recovery akan meningkat hingga 8,52 miliar dolar AS di akhir tahun ini.

Sementara untuk volume Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pada APBN 2021 ditetapkan sebanyak 16,30 juta kiloliter (Kl), dengan realisasi hingga 20 Mei 2021 sebesar 5,61 juta Kl.

Angka tersebut diproyeksikan naik hingga 14,79 juta Kl pada outlook tahun anggaran 2021.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan