Harga Minyak Goreng Naik, HET Idealnya Rp 16.000 Sementara di Gorontalo Dijual Rp 21.650 Per Liter
Meningkatnya harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil/CPO di pasar internasional turut melambungkan harga komoditas minyak goreng
Editor:
Muhammad Zulfikar
Meski harga mengalami kenaikan, kata Oke, pemerintah belum berencana melakukan operasi pasar untuk menekan harga komoditas tersebut.
"Operasi pasar tidak ada, karena yang saya pastikan ketersediaan dalem negeri. Jangan sampai mereka produknya diekspor, artinya pemuhi dulu kebutuhan dalam negeri," tutur Oke.
HET Idealnya Rp 16.000 hingga Rp 17.000 Per Liter
Harga minyak goreng di sejumlah daerah di Indonesia mengalami kenaikan.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), Senin (1/11/2021), harga rata-rata minyak goreng curah di Indonesia naik 0,9 persen atau Rp 150 menjadi Rp 16.750 per liter.
Baca juga: Harga Melambung, Pengusaha Minyak Goreng: HET Idealnya Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per Liter
Sementara, harga minyak goreng kemasan bermerek 1 senilai Rp 17.750 per liter, dan harga minyak goreng kemasan bermerek 2 menjadi Rp 17.300 per liter.
Terkait perihal tersebut, Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) mengatakan, idealnya Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng berkisar antara Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per liternya.
Bukan tanpa alasan, Ketua Umum GIMNI Bernard Riedo memaparkan, HET harus menyesuaikan dengan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil/CPO, hingga biaya logistik.
"Kalau melihat kondisi saat ini dengan pertimbangan harga CPO sebagai bahan baku, biaya produksi, biaya packaging, biaya logistic, setidaknya HET saat ini ideal di harga Rp 16.000 hingga Rp 17.000 per liter," ujar Bernard kepada Tribunnews, Senin (1/11/2021).
Seperti diketahui, saat ini harga minyak goreng di sejumlah wilayah di Indonesia mengalami lonjakan.
Wilayah yang memiliki harga minyak goreng curah tertinggi adalah Provinsi Gorontalo yakni Rp 21.650 per liter.
Baca juga: Kemendag Pantau Kenaikan Harga Minyak Goreng, Belum Ada Operasi Pasar
Sementara untuk di wilayah DKI Jakarta tercatat Rp 19.350 per liter.
Bernard kembali mengungkapkan, melambungnya harga minyak goreng disebabkan melonjaknya harga CPO di pasar internasional.
"Kenaikan harga minyak goreng karena terjadi kenaikan bahan baku yaitu CPO," ujar Bernard.
"Ini disebakan tren, karena tren kenaikan seluruh harga minyak nabati di dunia," sambungnya.