Upaya Pemerintah Ubah Wajah UMKM Lokal Lewat Jaringan BAKTI Kominfo
perkembangan bisnis para pelaku UMKM kerap kali terhalang oleh persoalan seperti tidak didukung oleh akses internet.
Penulis:
Hendra Gunawan
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengambil bagian sangat penting dalam perekonomian nasional.
Kontribusinya terhadap PDB mencapai 61 persen dengan sumbangan menembus Rp 8.573 triliun. Kementerian Koperasi dan UKM mencatat jumlah perusahaan yang masuk kelompok ini telah lebih dari 64 juta.
Namun tidak semuanya menikmati keuntungan yang layak. Di sisi lain, untuk perkembangan bisnis para pelaku usaha ini kerap kali terhalang oleh persoalan seperti tidak didukung oleh akses internet.
Baca juga: Kinerja BAKTI Diapresiasi, Tagar Bakti untuk Negeri Menggema di Twitter
Akses jaringan internet khususnya di pelosok Indonesia pada belakangan ini sudah mengalami perubahan luar biasa. Kebutuhan akan kapasitas bandwith yang memadai memang akan terus berkembang, namun pemerintah melalui BAKTI Kominfo telah merancang program secara detil sehingga kesenjangan digital bisa diatasi.
Paling tidak hingga 2024, wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) di seluruh Indonesia kelak akan menikmati akses setara 4G.
Di masa pandemi Covid-19, manfaat jaringan ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, khususnya pelaku bisnis berskala UMKM. Salah satunya adalah seorang gadis asal NTT bernama Meybi Agnesya.
Baca juga: Peringati Hari Kesehatan Nasional, Bakti Sosial Operasi Bibir Sumbing di RSI Jakarta Diperpanjang
Jauh sebelum Covid-19 menghantui, perempuan ayu ini mengubah tanaman Kelor (Moringa oleoifera), khususnya bagian daun menjadi produk yang dapat dikonsumsi.
Lantaran tinggal di NTT pasar produk daun Kelor yang telah menjadi teh, cokelat, serbuk dan lain-lain, mengandalkan wisatawan.
Seiring Covid-19, industri pariwisata rontok. Dampaknya sampai membuat banyak produk dengan nama Timor Moringa itu tak terjual.
Meybi dan timnya lalu bersiasat. Ditambah dengan semangat bertahan agar bisnis tidak mati, Timor Moringa pun mengubah haluan pasar dari konvensional ke digital.
Pada saat yang bersamaan jaringan telekomunikasi yang disediakan oleh BAKTI Kominfo perlahan sudah memasuki area Timor Moringa.
“Kita harus melihat bahwa pandemi ini memiliki hikmah tersediri. Masyarakat di daerah 3T secara tidak langsung dipaksa oleh kondisi untuk bisa beradaptasi secara cepat melakukan adopsi teknologi yang hadir di daerahnya akibat akselerasi jaringan telekomunikasi yang dilakukan pemerintah,” ujar Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah BAKTI Kominfo Danny Januar Ismawan, Senin (22/11/2021).
Peran BAKTI Kominfo tidak sebatas menghadirkan infrastruktur secara fisik berupa akses internet. Sebagai BLU (badan layanan umum), BAKTI Kominfo juga merancang strategi untuk pemanfaatan jaringan dengan membangun ekosistem.
Menurut Danny, strategi solusi ekosistem digital yang dibangun fokus pada tiga pilar utama, yakni Digital Citizen, Digital Economy, dan Digital Government.