Laris Manis, Kartu Multi Trip KAI Terjual Lebih dari 2 Juta Keping di Tahun 2021
Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik pembayaran terbitan KAI Commuter laris manis di tahun 2021.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kartu Multi Trip (KMT), kartu uang elektronik pembayaran terbitan KAI Commuter laris manis di tahun 2021.
VP Corporate Secterary KAI Commuter, Anne Purba mengungkapkan jumlah KMT yang beredar meningkat 171 persen sepanjang 2021.
KAI Commuter mencatat pembelian KMT oleh pengguna KRL selama tahun 2021 mencapai 2.121.635 unit kartu.
"Mereka memilih menggunakan KMT karena praktis, mengurangi antrean, dan tidak perlu setiap hari bertransaksi menggunakan uang tunai yang berpotensi menularkan virus karena kerap berpindah tangan," ungkap Anne, Selasa (4/1/2022).
Penjualan ini menjadi catatan tertinggi sejak KMT diperkenalkan kepada pengguna KRL pada 2013, dan merupakan peningkatan 171 persen jika dibandingkan tahun 2020 yang terjual 781.991 unit.

Baca juga: Viral Maling Gasak Laptop Penumpang KRL Terekam CCTV, Ini Ciri-cirinya
Selain itu, Anne menyebut porsi penggunaan KMT sebagai tiket untuk naik KRL juga semakin besar.
Pada Desember 2021, 61 persen transaksi tiket KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta Solo menggunakan KMT.
"Angka tersebut meningkat dibanding pada awal tahun tepatnya Bulan Januari 2021 dimana hanya 54 persen transaksi yang menggunakan KMT," ungkapnya.
Diketahui KMT tidak hanya dapat digunakan sebagai pembayaran perjalanan KRL.
Saat ini KMT dapat digunakan untuk membayar parkir di stasiun-stasiun KRL.
Baca juga: Penumpang Batalkan 9.000 Tiket Kereta Jarak Jauh Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2022
Selain itu, lanjut Anne, KMT juga dapat digunakan untuk naik Kereta Bandara Soekarno – Hatta.
"Dan, mulai Oktober 2021 KMT sedang diuji coba sebagai tiket untuk moda transportasi lain yaitu pada Trans Jakarta, MRT Jakarta, dan LRT Jakarta."
"Uji coba ini juga akan diperluas dengan pilihan moda transportasi di sejumlah wilayah lainnya," ungkap Anne.
Selain itu KAI Commuter juga mengeluarkan sejumlah edisi khusus untuk menarik minat masyarakat menggunakan KMT.
Sepanjang 2021 ini terdapat empat desain khusus yaitu tema Kota Solo, HUT ke-76 RI, HUT ke-13 KAI Commuter, dan Kota Bogor.
"Saat ini KMT dapat diperoleh di seluruh stasiun yang melayani KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta–Solo," ungkap Anne.
KMT dapat dibeli seharga Rp 30.000 sudah termasuk saldo Rp 10.000.
"Dengan sistem saldo, pengguna cukup bertransaksi saat saldonya akan habis. KMT juga tidak memiliki masa kedaluarsa sehingga dapat sewaktu-waktu dipakai kembali oleh pengguna," lanjutnya.
Baca juga: Tren Penumpang Kereta di Daop 1 Cenderung Melandai Pasca Libur Akhir Tahun
Wujudkan Transaksi Non-tunai
Lebih lanjut, Anne mengungkapkan peningkatan pemakaian KMT ini juga merupakan kontribusi KAI Commuter dalam mendukung pemerintah mewujudkan program cashless society atau masyarakat yang bertransaksi menggunakan uang dalam bentuk non-tunai.
"Budaya transaksi secara non-tunai di sektor transportasi khususnya KRL akan mendorong perubahan budaya masyarakat secara umum karena besarnya jumlah pengguna KRL," ungkap Anne.
Sepanjang 2021 KAI Commuter tercatat melayani 124.865.365 pengguna KRL baik di wilayah Jabodetabek maupun Yogyakarta - Solo.
"Selain pilihan pengguna untuk beralih ke transaksi non-tunai, KAI Commuter juga berinovasi lewat sejumlah pengembangan KMT yang mendorong masyarakat untuk menggunakannya sebagai kartu bertransportasi," ujarnya.
Berita terkait KAI Commuter
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)