IHSG Diprediksi Bisa Sampai 7.200 Pada Akhir Tahun, Berikut Penjelasan Analis
Semakin terkendalinya pandemi Covid-19 berbarengan dengan pemulihan ekonomi membuat para pelaku pasar saham
Editor:
Hendra Gunawan
Lonjakan pertumbuhan jumlah investor ritel ini turut berdampak terhadap dominasi terhadap aktivitas perdagangan harian di BEI yang mencapai 56,2 persen dari tahun sebelumnya 48,4 persen.
Inarno menambahkan, peningkatan jumlah investor juga merupakan hasil dari upaya BEI dan stakeholders dalam melakukan sosialisasi, edukasi, serta literasi kepada masyarakat.
"Hingga 29 Desember 2021, di seluruh Indonesia telah berlangsung 10.117 kegiatan edukasi, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 1,2 juta orang. Dari seluruh kegiatan tersebut, lebih dari 97 persen kegiatan dilakukan secara daring, begitu juga aktivitas sosialisasi kepada para stakeholders lainnya," pungkasnya.
Meski jumlah investor meningkat pesat, sayangnya pelaku bursa diduga mulai menggunakan influencer artis kini jadi perbincangan.
Pihak BEI pun memberi tanggapan kelebihan dan kekurangannya bagi publik.
Influencer adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya.
Biasanya tokoh yang dikenal luas, kalau di media sosial, biasanya memiliki follower yang banyak.
Terbaru adalah artis serba sukses Raffi Ahmad dan musisi kondang Ari Lasso.
Keduanya diduga menjadi influencer untuk saham saham MCAS.
Terkait hal itu Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, pihak bursa sejatinya menyambut positif tokoh publik yang menjadi influencer saham.
Namun, dia mengingatkan para influencer itu akan tanggung jawab moral terhadap para follower.
Baca juga: Prediksi IHSG pada Selasa Besok, Berikut Saham-saham yang Perlu Diperhatikan
"Kami juga mengingatkan potensi tuntutan hukum dari para follower apabila ada yang merasa dikecewakan," terang Laksono, Selasa (5/1/2021).
Oleh sebab itu, BEI akan mengajak influencer untuk berdiskusi terkait hal tersebut.
Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menanggapi terkait dugaan oknum influencer yang memberikan opini demi mendorong atau pom-pom harga saham tertentu.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, sektor pasar modal pada dasarnya tidak terlepas situasi global dan suku bunga di dalam negeri.