IHSG Capai Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Berikut Pendorongnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (7/2/2022) kemarin menjadi catatan tersendiri bagi Bursa Efek Indonesia (BEI).
Editor:
Hendra Gunawan
"Semua faktor tersebut saya lihat masih berlanjut tahun ini, sehingga diperkirakan masih akan membawa IHSG melanjutkan penguatan dengan target terdekat sekitar level 7.000 dan target 7.400 untuk 12 bulan ke depan.
Hanya saja, beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk tahun ini terutama mulai dikuranginya stimulus dan potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat.
Meski begitu, ia menilai pasar seharusnya sudah lebih siap karena tampak dari pertumbuhan PDB dan inflasi masih dalam arah yang positif dan terkendali.
Selain itu posisi cadangan devisa Indonesia saat ini sekitar US$ 145 miliar, masih di sekitar level tertinggi sepanjang sejarah menjadi amunisi yang sangat penting dalam menghadapi kemungkinan capital outflow ketika suku bunga mulai naik nantinya.
Berdasarkan hal tersebut, Pandu mengatakan bahwa investor saat ini masih dapat melakukan investasi dengan tenang dan menantikan apresiasi harga lebih lanjut. Sebab, secara fundamental masih dalam arah positif, secara valuasi juga rata-rata belum terlalu mahal.
Contohnya, BBRI saat ini masih diperdagangkan pada PBV sekitar 2,26x, kisaran pergerakan normal sekitar 2x-3x sehingga masih bisa naik hingga ke level wajarnya sekitar Rp 5.000 yang mencerminkan PBV sekitar 2.5x.
Lalu, SMGR juga masih diperdagangkan dalam level yang cukup rendah pada PBV 1.1x, dengan PBV rata-rata 5 tahun terakhir sekitar 1.9x. Sehingga, ada potensi mencapai level wajarnya di sekitar Rp 12.500. (Sugeng Adji Soenarso)