Perangi China, Hubungan Dagang Amerika dan Jepang Kian Mesra
Amerika menangguhkan pungutan sebesar 25 persen atas impor baja yang masuk dari Jepang hingga 1,25 juta metrik ton per tahun
Penulis:
Yanuar R Yovanda
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang kian mesra dari sisi hubungan perdagangan.
Pasalnya, Amerika dan Jepang sudah melakukan gencatan senjata, di mana sebagian besar pengiriman baja dari negara-negara Asia akan masuk dengan bebas tarif pertama kalinya sejak 2018.
"Kalau kata lagu kemesraan, biarlah kemesraan ini jangan cepat berlalu. Nah seperti biasa, Amerika dan Jepang tampaknya lagi kasmaran pemirsa," ujar dia melalui risetnya, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: China dituduh langgar batas wilayah Nepal, berupaya bangun jalan dan kanal
Nico menjelaskan, bebas tarif ini diberikan oleh Amerika sebagai langkah awal untuk memerangi praktik perdagangan China yang sangat merugikan industri mereka.
Amerika menangguhkan pungutan sebesar 25 persen atas impor baja yang masuk dari Jepang hingga 1,25 juta metrik ton per tahun.
"Wow bingits kan pemirsa dan itu akan berlaku pada tanggal 1 April mendatang. Amerika sendiri mengimpor sekira 1,7 juta metrik ton baja dari Jepang pada 2017, tahun terakhir belum terkena tarif," kata Nico.
Baca juga: Iran Tuduh Joe Biden dan Donald Trump Merusak Reputasi Amerika Serikat
Dari angka sebanyak itu pada 2017, kemudian terjadi penurunan hingga 1,1 juta ton pada 2019 karena adanya tarif tersebut.
"Adapun, negara-negara pengimpor logam terbesar bagi Amerika ada pada Kanada, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, dan Jepang," pungkasnya.