Buka-bukaan soal Dugaan Rugi Investasi di GoTo, Dirut Telkom: Sudah Sesuai Prinsip GCG
Polemik investasi anak usaha PT Telkom yaitu PT Telkomsel ke saham PT Goto Gojek Tokopedia (GoTo) akhirnya dijawab oleh Direktur Utama Telkom
Editor:
Sanusi
Ririek menjelaskan dalam laporan khususnya terkait investasi GoTo juga dimasukkan unrealized loss. Meski begitu, ia memastikan saat ini masih untung.
“Ada investor yang masuk setelah kita yang belum akhir tahun. Itu harga saham per lembar Rp 375, sehingga tahun 2021 kita mencatat fund release dari Rp 270 menjadi Rp 375 atau setara dengan hampir Rp 2,5 triliun,” ungkap Ririek.
“Ketika IPO harga saham GoTo kan Rp 338, artinya lebih rendah dari Rp 375, karena itu di 2021 kita di interim report kita mencatat unrealized loss Rp 821 miliar. Sebenarnya Rp 338 pun kalau dibandingkan Rp 270 itu masih untung,” pungkasnya.
Kuartal I 2022, Kinerja Keuangan GOTO Masih Rugi Rp 6,47 Triliun
Kinerja keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada kuartal I 2022 masih membukukan kerugian.
Mengutip laporan keuangan GOTO yang tidak diaudit, rugi bersih pada kuartal I 2022 meningkat jadi Rp 6,47 triliun dari kerugian periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,81 triliun.
Baca juga: Sengketa Merek GoTo Mencapai Kejelasan, Gojek-Tokopedia Lolos dari Gugatan Rp 2 Triliun
"Rugi yang meningkat (jika dibandingkan kuartal sebelumnya) kurang tepat karena GOTO dan anak perusahaan kuartal I 2021 disajikan tanpa Tokopedia. Penggabungan GOTO selesai dilakukan Mei 2021," kata CEO Grup GOTO Andre Soelistyo secara virtual, Senin (30/5/2022).
Sementara untuk pendapatan GOTO selama tiga bulan tahun ini, naik 65,48 persen menjadi Rp 1,49 triliun dari sebelumnya Rp 904,83 miliar.
Namun, sejumlah beban keuangan perseroan melonjak signifikan seperti beban pokok pendapatan dari Rp 693,14 miliar menjadi Rp 1,21 triliun.
Beban penjualan dan pemasaran tercatat naik menjadi Rp 3,30 triliun dari tahun sebelumnya Rp 431,49 miliar.
Baca juga: Dua Petinggi GOTO Ajukan Pengunduran Diri
Kemudian, beban umum dan administrasi naik dari Rp 697,33 miliar menjadi Rp 2,58 triliun.
Andre mengatakan, pada tahun ini perseroan akan terus mendorong inisiatif-inisiatif dan menggunakan keunggulan kompetitif yang ekosistem perseroan miliki, sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Dengan semakin longgarnya kegiatan masyarakat, peningkatan dan integrasi produk akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa GoTo mampu terus melayani pertumbuhan kebutuhan dan jumlah pengguna kami di layanan on demand, e-commerce, dan financial technology," tuturnya.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Dibahas Dugaan Rugi Investasi di GoTo, Dirut Telkom Buka Suara"