Sabtu, 13 September 2025

Masyarakat Berpotensi Beralih dari Ojol ke Kendaraan Pribadi Imbas Tarif Naik, Pakar: Lebih Hemat

Menurutnya, masyarakat yang biasa menggunakan ojol beranggapan akan lebih efisien menggunakan sepeda motor

Penulis: Naufal Lanten
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengemudi ojek online bersiap mengangkut penumpang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (11/9/2022). Kementerian Perhubungan merevisi kenaikan tarif ojek online (ojol) dari sebelumnya berkisar 30-50 persen menjadi 6-13 persen yang diberlakukan mulai 10 September 2022.?TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Polling Institute mengungkap bahwa para pengguna ojol akan beralih ke kendaraan pribadi serta mengkombinasikan antara ojek online dengan kendaraan pribadi untuk mobilitas.

Tercatat ada sebanyak 14 persen masyarakat yang memilih mengkombinasi antara ojol dengan kendaraan pribadi.

Sementara sebanyak 26,6 persen memilih beralih ke kendaraan pribadi.

Pakar Transportasi Publik Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mewajarkan beralihnya publik dari penggunaan transportasi ojek online ke kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Baca juga: Dampak Naiknya Tarif Ojol Menurut Ekonom: Lonjakkan Inflasi hingga Potensi Meningkatnya Kemiskinan

Menurutnya, masyarakat yang biasa menggunakan ojol beranggapan akan lebih efisien menggunakan sepeda motor setelah tarif ojol resmi mengalami kenaikan.

“Sekarang orang akan lebih banyak pindah ke sepeda motor. Motor-motor terbaru itu satu liternya ada yang 62 km. Ini luar biasa,” kata Yayat Supriyatna dalam Rilis Survei Nasional Polling Institute secara virtual, Minggu (11/9/2022).

“Jadi sekali lagi kalau survei tadi mengatakan bahwa kemungkinan besar orang akan pidah ke sepeda motor, benar,” ujarnya menambahkan.

Ia merinci, sepeda motor yang ada saat ini, setidaknya mampu menempuh 40 kilometer dengan konsumsi bahan bakar sebanyak 1 liter bensin.

Baca juga: Survei Polling Institute: Mayoritas Driver Ojol Setuju Tarif Naik tapi Lebih Pilih Banjir Order

Sementara itu, dengan menggunakan ojol atau bahkan angkutan umum, masyarakat perlu merogoh kocek lebih dalam.

Terlebih angkutan umum atau ojek online belum tentu bisa mengantar pengguna sampai langsung ke titik lokasi dan kembali ke rumahnya.

Sedangkan kendaraan pribadi, lanjut dia, dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan publik.

Dengan asumsi BBM jenis Pertalite yang Rp10.000 per liternya dan masyarakat dengan mobilitas 5 hingga 10 km per hari, maka akan lebih efisien menggunakan sepeda motor.

“Kalau Rp10 ribu itu bisa dua sampai empat hari. Kalau mereka yang naik angkot, Rp10-20 ribu dia cuma satu hari,” kata Yayat.

“Jadi orang memperbandingkan uang Rp10.000 itu bisa berapa hari,” sambung dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan