Rabu, 10 September 2025

Hasil Indentifikasi Risiko HSE dan Kebencanaan Siap Diterapkan di Desa Wisata Tahun Ini

Upaya mitigasi risiko bencana pada tahap awal yang dilakukan sangat perlu meski harus dengan investasi yang lebih.

HO
FGD indentifikasi Risiko Health, Safety, and Environment (HSE) dan Kebencanaan di desa wisata di Jakarta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tim Peneliti Disaster Risk Reduction Center (DRRC) Universitas Indonesia bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 

Sebagai contoh ketika ada satu titik api di desa wisata, dari hasil FGD bisa beri solusi misalnya dengan menggunakan satelit, membuat menara pantau api.

Tujuan menganalisis risiko adalah untuk menerapkan mitigasi, preventif. daripada kuratif. Jika sudah ada korban pastinya ada biaya yang dikeluarkan dan kerugian lain. Saat ini kita dapat mengatakan bahwa wisata bukan hanya sekedar tentang keindahan dan liburan melainkan juga risikonya.

Pergerakan alam di luar kemampuan manusia namun kita punya kesempatan untuk mengidentifikasi, inilah salah satu cara untuk mencapai smart tourism.

Sebelum memulai focus group discussion, seluruh peserta disuguhkan dengan diskusi panel dengan tema tertentu dan pemateri yang berkompeten di bidangnya.

Diskusi panel 1 memamarkan mitigasi risiko bencana di desa wisata dibawakan oleh Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB, Dr. Ir. Udrekh, S.E., M.Sc. dan paparan penanganan kedaruratan (emergency respons) di desa wisata oleh Direktur Kesiapsiagaan BASARNAS, Agus Haryono, S.S., M.B.A.

Diskusi panel 2 diisi paparan mitigasi risiko bencana di desa wisata oleh Devi Roza Kausar, Ph.D. CHE dan paparan implementasi manajemen risiko di desa wisata oleh Triska Faradina, S.K.M.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan