Selasa, 7 Oktober 2025

KTT G20 Bali

Bertemu Delegasi Kanada Australia di KTT G20, Ini Hasil yang Didapat Menteri Investasi 

Indonesia mengusulkan pendirian organisasi negara-negara penghasil nikel seperti organisasi negara-negara penghasil minyak atau OPEC.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
dok.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Rabu (16/11/2022). 

"Melalui kolaborasi tersebut, kita harap semua negara penghasil nikel bisa mendapat keuntungan melalui penciptaan nilai tambah yang merata," sambungnya.

Di sisi lain, Bahlil Lahadalia melalui forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT), mengajak pemerintah Australia untuk turut serta mendukung pengembangan hilirisasi investasi.

Menurut Bahlil, saat ini merupakan momentum yang tepat bagi Indonesia dan Australia untuk memperkuat hubungan perekonomian, khususnya dalam hal investasi. 

"Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dijajaki antara Indonesia dengan Australia dengan konsep saling menguntungkan dalam rangka meningkatkan perekonomian kedua negara," ujar Bahlil dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).

Bahlil menjelaskan, Indonesia berkomitmen mendorong investasi hijau yang ramah lingkungan dan berkelanjutan melalui pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik yang terintegrasi.

Terlebih Indonesia dan Australia memiliki kekuatan di sektor pertambangan, di mana Australia memiliki keunggulan sebagai penghasil lithium terbesar di dunia. 

"Indonesia memiliki pasar yang besar dalam industri kendaraan listrik dengan pemain-pemain global besar yang sudah berinvestasi seperti LG, Foxconn, CATL," tuturnya.

Bahlil berujar, 40 persen komponen kendaraan listrik adalah baterai. Sedangkan, bahan baku penting dalam baterai yaitu nikel, mangan, cobalt, dan lithium. Adapun bahan baku lithium merupakan bahan mineral yang tidak dimiliki oleh Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved