Beda Data Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional dan Bulog Jadi Alasan Rencana Impor Beras
Budi Waseso menegaskan, rencana impor beras adalah penugasan dari negara. Dia justru tak menghendaki rencana tersebut jika pasokan beras sudah aman
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Muhammad Zulfikar
Budi Waseso meminta, Kementerian dan Lembaga terkait saling terbuka mengenai stok cadangan beras, agar tidak menyebabkan keresahan di masyarakat.
"Mari kalau kita bisa untuk kepentingan bangsa dan kekuatan pangan sama-sama terbuka. Jadi, jangan terus nanti ada apa-apa ini resah semua. Ini yang harus saya perjuangkan sampai hari ini walaupun sulit apapun kami tetap berusaha terutama posisi dalam negeri," tegasnya.
Perum Bulog berencana akan melakukan impor beras untuk memenuhi pasokan beras dalam negeri di tahun 2022.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI bersama Kementan, Bapanas, dan ID Food, Rabu (23/11/2022) lalu.
Budi Waseso menegaskan, rencana impor beras adalah penugasan dari negara. Dia justru tak menghendaki rencana tersebut jika pasokan beras sudah dalam kondisi aman.
"Ini hasil keputusan rakortas, yang dapat tugas ini Bulog. Dan hari ini yang kita lakukan perintah negara, bukan maunya Bulog," kata Budi Waseso, dikutip Kamis (24/11/2022).
Baca juga: NFA Bakal Gelar Operasi Pasar Jaga Stabilitas Harga Beras Jelang Nataru
Dikatakan Buwas, rencana impor beras perlu dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhitungan. Sebab, impor beras bakal terealisasi jika produksi beras dalam negeri kurang dari target yang sudah ditentukan.
"Jadi seandainya kita ini juga harus impor, tapi kita juga harus memperhitungkan. Bukan semau-maunya kita dapat jatah impor 500.000 ton, kita datangkan 500.000 ton. Kita melihat nanti bagaimana dari produksi dalam negeri. Tetap kita mengutamakan produksi dalam negeri walaupun harganya mahal," ucapnya.
Dikutip Kompas.com, Bulog berencana impor beras premium dalam waktu dekat lantaran stok beras di Bulog menipis.
Adapun stok beras hingga 22 November 2022 yang ada di Bulog saat ini kurang dari 600.000 ton. Sementara Bulog ditugaskan bisa memenuhi target cadangan beras sebesar 1,2 juta ton hingga akhir tahun 2022.