Sabtu, 1 November 2025

Mahasiswa dan Lulusan SMA Kini Merajai Investor Pasar Modal Indonesia

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menyebut saat ini investor pasar modal didominasi oleh usia di bawah 30 tahun (58,65%) dan lulusan SMA (62,95%).

Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi. Bonus demografi dengan usia produktif bakalan menjadi penopang pertumbuhan investor pasar modal Indonesia. 

"Kami tidak menargetkan jumlah investor. Yang lebih baik tetap tumbuh, berharap 20%-30%.
Banyak faktor, keadaan politik tahun depan, gonjang-ganjing inflasi, tapi Indonesia terbukti tahan banting," kata Uriep dalam acara yang digelar Jum'at (23/12).

Adapun jumlah investor pasar modal sebanyak 10,23 juta itu merupakan jumlah investor pemilik saham, surat utang, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan jenis efek lain yang tercatat di KSEI.

Dari jumlah itu, 4,42 juta investor memiliki aset saham, surat utang dan efek lainnya. 9,53 juta investor memiliki aset reksa dana, dan 826.000 investor memiliki aset SBN.

Dilihat dari asal investor, lokal mendominasi dengan porsi 99,66% dari keseluruhan SID pasar modal. Sedangkan 0,34% lainnya merupakan investor asing.

Baca juga: Dibayangi Krisis Global, Bagaimana dengan Ekonomi RI? Ini 6 Sektor Menjanjikan di Pasar Modal 2023

Berdasarkan komposisi aset, investor lokal juga dominan dengan porsi 97,15% dari total aset pasar modal, sedangkan investor asing memiliki 2,85%.

Dari jenis investor, institusi mendominasi dengan kepemilikan aset 67,20% di pasar modal Indonesia, sedangkan investor individu punya porsi 32,80%.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik juga menegaskan bahwa upaya untuk meningkatkan jumlah investor mesti sejalan dengan peningkatan literasi masyarakat.

Jeffry pun melihat potensi investor pasar modal dan saham di Indonesia masih sangat besar.

BEI optimistis pertumbuhan jumlah investor di tahun 2023 masih cukup tinggi. Bahkan Jeffry melihat peluang pertumbuhan investor pasar modal bisa di atas 30%.

Strateginya, pendalaman pasar di jumlah investor harus diimbangi dengan pendalaman pasar dari sisi produk.

Baca juga: Kinerja Pasar Modal Per Oktober: IHSG Menguat, Kinerja Reksa Dana Turun

"Produk baru seperti waran terstruktur dan produk derivatif akan dikembangkan sebagai pilihan bagi investor," kata Jeffrey saat dihubungi Kontan.co.id, Sabtu (24/12).

Jeffrey turut menyoroti dominasi investor lokal di pasar modal dan saham Indonesia.

Mengutip data per November 2022, kontribusi transaksi harian investor domestik mencapai 69,3%. Menurutnya, kondisi ini memberikan dampak yang positif.

"Manfaat pertumbuhan pasar modal kita akan lebih banyak dinikmati oleh investor domestik. Juga akan membuat pasar lebih stabil karena basis investor domestik yang lebih kuat," terang Jeffrey.

CEO Edvisor.id Praska Putrantyo punya pandangan serupa. Dengan dominasi investor lokal, tren pertumbuhan kinerja pasar modal Indonesia, seperti indeks pasar saham bisa menjadi lebih stabil dalam jangka panjang.

Sumber: Kontan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved