Babak Baru Polemik Beras Bulog hingga Terindikasi Disalurkan ke Timor Leste
Buwas sudah menduga adanya indikasi tindakan curang. Pasalnya, harga beras di pasar masih tinggi meski sudah melakukan operasi pasar
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang masa panen raya pada Maret ini, ribuan karung beras Bulog diamankan Satgas Pangan Polda Banten, Kota Serang, Banten pada Jumat (10/2/2023). Temuan itu seakan menjadi babak baru atas polemik beras Bulog yang tak berkesudahan.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) sudah menduga adanya indikasi tindakan curang itu. Pasalnya, harga beras di pasar masih tinggi meski sudah melakukan operasi pasar (OP) secara masif.
Terlebih, naluri Buwas sebagai mantan polisi justru membuka tabir adanya penyelewengan terhadap bahan pangan khususnya beras.
Baca juga: Kronologi Penyelewengan 350 Ton Beras Bulog di Banten, Berawal dari Kecurigaan Budi Waseso
"Sebagai naluri mantan polisi pasti ada pelanggaran. Kenapa saat itu saya melakukan sidak dadakan, yang tidak direncanakan tempatnya. Sehingga saya menemukan pelanggaran-pelanggaran seperti yang persis hari ini ditemukan oleh Dirkrimsus Polda Banten," ujar dia.
Buwas memaparkan, Satgas Pangan Polda Banten juga membeberkan adanya barang bukti sebanyak 350 ton beras Bulog baik yang sudah direpacking maupun masih secara utuh.
"Saya waktu bicara dan alhamdulilan saya bilang kalau kejahatan pelanggaran itu akan terungkap, hari ini sudah terungkap," papar dia.
"Kalau tidak diawasi maka ini akan hilang beras ini. Tidak akan berpengaruh terhadap masalah harga, menurunkan harga. Sampai waktu masa panen diperkirakan maret maka harga akan tetap tinggi," sambungnya.
Baca juga: Ini Modus Tujuh Tersangka Pengoplos 350 Ton Beras Bulog di Banten, Terancam Denda Rp2 Miliar
Kronologi 350 ton beras Bulog diselewengkan
Sebanyak 350 ton beras Bulog yang dikemas dengan beragam merek dan ukuran telah berhasil diamankan Satgas Pangan Polda Banten, Kota Serang, Banten.
Penyelewengan itu diungkap setelah Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) melakukan sidak di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Buwas, saat itu menemukan adanya gelagat aneh melalui beras-beras yang tersedia di Pasar Induk Cipinang. Dia menduga, beras yang didistribusikan Bulog justru dikemas ulang dengan merek lain bahkan dioplos dengan beras lain.
Kemudian, Buwas menurunkan Satgas Pangan untuk menindaklanjuti dugaannya itu. Hasilnya, sebanyak 350 ton beras Bulog dicurangi oleh oknum.
"Apa yang saya sampaikan minggu lalu terbukti hari ini, dan saya yakin hal ini akan diurut oleh Kepolisian tentang siapa dalangnya dan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini" kata Buwas saat konferensi pers di Polda Banten, Jum'at.
Buwas mengatakan, oknum tersebut membeli beras Bulog dengan harga Rp 8.300 untuk dipasarkan dengan harga lebih mahal yaitu Rp 12.000.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Yakin Harga Beras akan Turun Bulan Depan, Ini Penyebabnya
Beras Bulog
penyelewengan beras di Banten
350 ton beras Bulog diselewengkan
Dirut Bulog Budi Waseso
BULOG Lakukan Kerja Sama Sewa Gudang untuk Amankan Serapan Gabah/Beras Selama Masa Panen Raya |
![]() |
---|
Beras Bulog Berkutu Ditemukan di Yogyakarta, Wamentan: Bisa Dijual untuk Pakan Ternak |
![]() |
---|
Pengamat Soroti Bulog Terkait Harga Beras: Jangan Sampai Distribusi Tak Lancar |
![]() |
---|
Kabar Demurrage Beras Bulog, Anggota Komisi VI DPR Tagih Tanggung Jawab Pemerintah |
![]() |
---|
Butuh 6,7 Juta Ton Beras untuk Program Makan Siang Gratis, Dirut Bulog: Belum Dapat Penugasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.