Kamis, 9 Oktober 2025

BGN Catat 10.681 SPPG Sudah Beroperasi Jalankan Program MBG

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 10.681 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di seluruh Indonesia. 

Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Lita Febriani/Tribunnews.com
SATGAS PANGAN - Acara Food Bussiness Opportunity Zona Pangan yang digelar HIPMI, di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025). Hingga saat ini, BGN mencatat sudah ada 10.681 SPPG yang beroperasi di seluruh Indonesia. (Tribunnews.com/Lita Febriani). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 10.681 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di seluruh Indonesia. 

Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, tahun ini BGN menargetkan jumlah layanan meningkat hingga 25.400 unit di daerah aglomerasi, serta 6.000 unit di wilayah tertinggal/terpencil.

"Target yang selalu berbeda bervariasi, akan ada 25.400 SPBG dan di daerah aglomerasi serta 6.000 SPBG di daerah terpencil," kata Dadan dalam acara Food Bussiness Opportunity Zona Pangan yang digelar HIPMI, di Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (7/10/2025).

Seluruh SPPG yang berjalan saat ini dibangun tanpa dana APBN. Adapun SPPG dibangun dari hasil kontribusi para mitra dengan investasi minimal sekitar Rp 2 miliar per unit. 

"SPPG saya kira saat ini 100 persen dari 10.681 itu adalah kontribusi dari para mitra,  dan belum satupun SPPG yang dibangun melalui dana APBN," ucapnya. 

Menurut Dadan, keberadaan SPPG tidak hanya menjadi sarana penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak, tetapi juga penggerak ekonomi lokal. 

Baca juga: Sejumlah Lembaga Sipil Kompak Bentuk MBG Watch, Publik Bisa Pantau hingga Adukan Soal Isu MBG 

Pasalnya, setiap SPPG disebut mampu menyerap sekitar 50 tenaga kerja serta setidaknya membutuhkan 15 suplier bahan pangan/pokok.

Dengan demikian adanya SPPG disebut mendorong rantai pasok pangan dari pertanian, peternakan, hingga usaha kecil di sekitarnya.

"Jadi kalau nanti ada 31.000 SPPG saya kira tinggal dihitung berapa entrepreneur yang dibutuhkan di dalam memasok bahan baku program makanan gizi gratis ini," ujarnya. 

Setiap SPPG rata-rata melayani 3.000 penerima manfaat dan menggerakkan perputaran ekonomi lokal. Dimana satu satuan pelayanan akan mendapatkan nilai anggaran sekitar Rp 10 miliar per tahun. 

Dari jumlah itu, sekitar 85 persen digunakan untuk bahan baku, yang mayoritas merupakan produk pertanian. Kemudian 10,5 persen anggaran di SPPG untuk membayar relawan dan tenaga kerja lokal.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved