Rabu, 20 Agustus 2025

Babak Baru Polemik Beras Bulog hingga Terindikasi Disalurkan ke Timor Leste

Buwas sudah menduga adanya indikasi tindakan curang. Pasalnya, harga beras di pasar masih tinggi meski sudah melakukan operasi pasar

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Nitis Hawaroh
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso bersama Satgas Pangan Polda Banten pada konferensi pers di Polda Banten pada Jum'at (10/2/2023). 

Kata dia, modus utama yang dilakukan ialah mengemas ulang beras Bulog menjadi beras premium melalui beberapa merek yakni, Dewi Sri, PS, Badak, Rojo Lele, Karawang, dan SB.

"Mengoplos beras Bulog dengan beras lokal, menjual beras diatas harga HET, memanipulasi DO dari distributor maupun mitra BULOG, dan masuk ke tempat penggilingan padi seolah-olah merek sendiri dan memonopoli sistem dagang," papar dia.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, para tersangka mengemas beras Bulog dengan kemasan berbeda kemudian dijual diatas harga eceran tertinggi (HET).

"Bagaimana mungkin beras dari Bulog mereka beli Rp. 8.300 langsung diganti bajunya, dia jual di pasar rata-rata Rp 12.000," tegas dia.

Atas hal tersebut, Buwas berujar, pengusaha mendapati untung yang signifikan tanpa memedulikan kemampuan masyarakat dalam membeli beras Bulog.

Bahkan, dia menegaskan, pengusaha itu justru memanfaatkan operasi pasar yang saat ini dilakukan Bulog secara masif untuk menstabilkan harga beras di pasar.

"Di sisi lain pengusaha dapat untung yg luar biasa dia tidak mempertimbangkan kebutuhan masyarakat, tidak mempertimbangkan kemampuan masyarakat membeli," ucap dia.

"Mereka hanya mencari keuntungan dan memanfaatkan operasi beras bulog yg kita laksanakan masif ini untuk mencari keuntungan setinggi-tingginya," lanjutnya.

Terindikasi disalurkan ke Timor Leste

Budi Waseso (Buwas) juga menyatakan, 350 ton beras hasil penyelidikan Satgas Pangan Polda Banten terindikasi bakal disalurkan ke luar negeri.

"Beras itu dijual dengan harga yang sangat mahal, ada indikasi bahwa beras ini akan disalurkan ke Timur Leste," kata Budi Waseso pada konferensi pers di Polda Banten, Jum'at.

Menurut Buwas, oknum-oknum pelaku penyelewengan beras premium Bulog ini justru memanfaatkan untuk mengambil keuntungan.

Baca juga: 350 Ton Beras Akan Diselundupkan ke Timor Leste

Padahal, kata dia, pemerintah saat ini gencar melakukan operasi pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menstabilkan harga beras.

"Indikasinya, berati negara ini berusaha memenuhi kebutuhan masyarakatnya tapi ada oknum yang memanfaatkan. Oknum pengusaha. Yakni akan dikeluarkan ke luar negeri," paparnya.

Buwas mengatakan, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian terkait kasus tersebut sampai terungkap permasalahan dari akarnya.

"Biarkan nanti didalami oleh pihak kepolisian. Saya hanya menyampaikan permasalaham ini dengan pembuktian. Bahwa apa yang saya sampaikan ini terbukti adanya. Jadi ini akan mengurut, sama kepolisian pasti saya yakin diurut kepolisian. Sampai nanti sumbernya dari mana," tegasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan