Impor KRL Bekas, Pengamat: Harganya Memang Murah Tapi Biaya Perawatan Mahal
KRL bekas memang harganya murah, namun biaya perawatannya mahal dan banyak suku cadang yang sudah tidak diproduksi di Jepang.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Choirul Arifin
Warta Kota/YULIANTO
KRL Commuterlime melintas di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023). Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengingatkan agar kebijakan mengenai impor kereta rel listrik (KRL) bekas jangan sampai kebablasan. Walaupun murah, tetap harus diakhiri. WARTA KOTA/YULIANTO
"Tapi kalau nanti ini memang masalah waktu ga bisa, kita mau kirim BPKP untuk melakukan audit dulu barangnya," jelasnya.
Terlebih, Luhut mengatakan, skema itu bakal membantu proses impor berjalan dengan baik dan meminimalisir penyimpangan harga.
"Jadi barang itu dibeli tidak melalui tangan ketiga dan kemudian nanti harganya yang benar. Jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan harga," lanjut dia.
Berita Terkait
Baca Juga
Penegakan Aturan Truk ODOL Melempem, MTI Menyindir: Dua Dekade Cuma Omon-omon |
![]() |
---|
Menhub Dudy Disemprot Gara-gara Laka Maut Bus ALS dan Truk Rem Blong Purworejo |
![]() |
---|
Industri Penerbangan Indonesia Hadapi Mahalnya Biaya Perawatan dan Suku Cadang |
![]() |
---|
Trump Revisi Tarif Bea Suku Cadang Kendaraan, Produsen Mobil AS Dapat Angin SegarĀ |
![]() |
---|
Pakar Transportasi sebut Revisi UU Lalu Lintas Jadi Solusi Atasi ODOL |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.