Minggu, 28 September 2025

Industri Manufaktur Indonesia Didorong Jalankan Transformasi Digital dari Hulu ke Hilir

Mengutip data Forrester Analytics Business Technographics, di tahun 2021 hanya 43 persen perusahaan di Indonesia yang sedang melakukan transformasi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
istimewa
Ilustrasi: Sektor industri manufaktur di Indonesia terus didorong melakukan transformasi bisnis berbasis digital, tidak hanya pada proses di hulu dari bahan baku sampai tahapan produksi, tapi juga ke sektor hilir di aspek pemasaran. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sektor industri manufaktur di Indonesia terus didorong melakukan transformasi bisnis berbasis digital, tidak hanya pada proses di hulu dari bahan baku sampai tahapan produksi, tapi juga ke sektor hilir di aspek pemasaran.

Ini karena transformasi digital bisa membantu pengelolaan bisnis yang semakin kompleks dan berkembang.

Sanjit Shewale, VP Global Head of Digital Process Divisi Industri ABB, perusahaan global penyedia solusi untuk proses industri manufaktur mengatakan, transformasi digital mengubah secara fundamental bagaimana suatu organisasi beroperasi, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan pelanggannya.

Baca juga: Tatap Tahun Ketidakpastian, Bank DKI akan Pertajam Inovasi Digital

Mengutip data Forrester Analytics Business Technographics, di tahun 2021 hanya 43 persen perusahaan di Indonesia yang sedang melakukan transformasi digital.

Meski begitu, transformasi digital sangat penting untuk dilakukan, terutama dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi risiko pelanggaran, dan meminimalkan risiko kesalahan manusia.

Metode kerja yang lama kian mengalami disrupsi karena perusahaan ingin menumbuhkan budaya digital dan meningkatkan kemampuan karyawan agar siap menghadapi transformasi yang terjadi.

Sanjit mengatakan, sektor manufaktur yang digarap proses transformasi digitalnya di Indonesia oleh ABB Process Industries adalah industri pulp dan kertas, semen, logam, pertambangan, gearless mill drive (GMD), hoist, makanan dan minuman, otomatisasi data center, rectifier daya tinggi dan produksi baterai.

"Anggapan bahwa proses transformasi digital berlangsung dalam jangka waktu tertentu, tidak benar. Transformasi digital merupakan proses berkelanjutan, dan hal yang paling harus diperhatikan bukan hanya teknologi, melainkan perubahan dalam manajemen perusahaan," ujarnya.

Dia menjelaskan, ABB mengambil tanggung jawab dalam membangun dan mengedukasi para pemangku kepentingan di perusahaan. "Agar memiliki pola pikir yang berorientasi pada tujuan, serta menyadari pentingnya transformasi digital untuk efisiensi, pertumbuhan, dan keberlanjutan perusahaan," kata Sanjit Shewale.

Baca juga: Transformasi Digital Pengadaan Barang dan Jasa Diyakini Efektif Cegah Praktik Korupsi

Deepak Goyal, Digital Sales Manager ABB Process Industries untuk Wilayah Asia Tenggara, menambahkan, seperti yang banyak ditemui saat ini, digitalisasi telah mengubah proses industri perusahaan di seluruh Asia Tenggara.

"Karena teknologi baru ini dapat mengotomasi dan memonitor secara akurat aktivitas yang kompleks, digitalisasi tentu akan memperkuat produktivitas dan efisiensi," jelasnya.

Solusi transformasi digital dari ABB dikembangkan untuk mendorong dan mengelola proses dalam skala industri.

Diawali dengan mengidentifikasi tujuan masa depan perusahaan, kegiatan ini berlanjut ke tahap pembuatan arsitektur digital, lalu memetakan dengan jelas perjalanan transformasi digital yang akan berlangsung sebelum menerapkan perubahan strategis di manajemen perusahaan.

Setelah itu, dengan memanfaatkan teknologi artificial intelligence, machine learning, dan ekosistem yang ada, ABB akan fokus memberikan beragam solusi yang menguntungkan bagi para pelanggan.

Solusi Perangkat Lunak

Deepak Goyal memaparkan, perusahaannya menawarkan berbagai solusi digital cerdas dan fleksibel untuk mendukung perkembangan berbagai industri di era Industri 4.0. Solusi perangkat lunak yang ditawarkan diklaim dapat membantu perusahaan dalam mewujudkan strategi bisnis yang konsisten dan andal.

Dengan sistem operasional yang terintegrasi dan real-time lintas pabrik dan perusahaan, software ABB memiliki sejumlah keunggulan.

Diantaranya, dapat menurunkan risiko dan biaya operasional, meningkatkan pendapatan melalui penerapan operasional yang baik, dan terus mendorong perbaikan serta perubahan jangka panjang dalam budaya organisasi.

Manufacturing Operations Management (MOM) dari ABB meliputi Manufacturing Execution System (MES), Process and Production Intelligence (PIMS), Overall Equipment Intelligence (OEE), Laboratory Information Management System (LIMS), Statistical Process Control (SPC), Historian, Integration, Data Management, Industrial Analytics, dan AI.

Smart steel melt shop ABB menjadi contoh keberhasilan dalam menggabungkan antara prinsip dasar produksi dengan digitalisasi. Sebagai yang pertama dalam menciptakan solusi cerdas, ABB berhasil membantu dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi energi, dan keamanan pekerja pabrik.

Selain itu, dengan kemampuan untuk melacak kondisi peralatan, sistem ABB dapat mencegah hal-hal yang dapat menurunkan efisiensi produksi maupun kerusakan pada perlengkapan dan peralatan pabrik.

Di sisi lain, ABB Process Performance Software Solutions dapat memaksimalkan profitabilitas proses industri secara terus menerus, hemat waktu, dan sistematis. Selain menangkap throughput tambahan, pemulihan, dan kualitas yang konsisten, penggunaan energi dan bahan habis pakai juga berkurang.

Software tersebut juga dapat menganalisis dan menerapkan efisiensi biaya dalam batasan proses industri, membandingkan kinerja proses organisasi, dan mengevaluasi keandalan pengukuran dan potensi pengoptimalan. Hal-hal ini akhirnya mempercepat operasi otonom dalam industri proses.

Solusi lainnya yang disiapkan ABB adalah Manajemen Performa Aset (Asset Performance Management atau APM). APM yang baru dikembangkan dengan kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin (ABB Ability Genix APM Suite), memiliki layanan pemeliharaan prediktif dan pengoptimalan kinerja aset (ABB Ability Advanced Series).

Solusi ini dapat membantu organisasi yang ingin meningkatkan skala operasional, terhubung dengan lebih banyak sumber data, mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kinerja aset mereka, dan memperkirakan umur aset serta biaya untuk 10-20 tahun ke depan.

Solusi berikutnya adalah Perangkat Lunak untuk Keberlanjutan Industri (Sustainability) untuk mendorong organisasi untuk memastikan manajemen energi dan kontrol emisi yang optimal di semua lokasi atau area proses, dengan merancang, menggunakan, dan mengelolanya dengan benar.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan