PGN Saka Fokus Lanjutkan Pengeboran dan Selesaikan Produksi di Lapangan Eksisting Tahun Ini
PGN SAKa mencatat peningkatan kinerja keuangan dengan pencatatan laba bersih sebesar 86,17 juta dolar AS atau naik 1.202,90 persen dari tahun 2021.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
PGN Saka menyuplai gas ke PLN sekitar 20 – 15 BBTUD, sementara minyak sekitar 7.000 – 8.000 barel dari Lapangan Pangkah.
“Skala kami tetap skala upstream. Kedepan kami ingin menggiatkan kembali eksplorasi, karena bisa menambah portofolio cadangan energi. Program eksplorasi merupakan program strategis untuk PGN Saka di tahun 2023 ini untuk kami melihat kembali potensi apalagi yang bisa dikembangkan ke depannya. Utamanya gas di Jawa Timur dan menambah minyak untuk bangsa Indonesia,” papar Avep.
Selain Pangkah, PGN Saka akan melakukan eksplorasi pada 1 (satu) sumur di Lapangan Kepodang. Eksplorasi diakukan agar dapat menambah cadangan migas.
Dengan adanya pipa gas 14 inch yang dioperasikan oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), feeding bisa berkelanjutan untuk Jawa Tengah dan sekitarnya.
“Mudah-mudahan eksplorasi gasnya berhasil dan bisa mulai produksi di Lapangan Kepodang,” harap Avep.
PGN Saka juga dipercaya untuk dapat melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di Blok Sangkar melalui PT Saka Eksplorasi Timur dengan area seluas 8.122,58 kilometer persegi.
Total investasi Komitmen Pasti tiga tahun pertama masa eksplorasi sebesar 3 juta dolar AS, meliputi kegiatan studi G&G (Geology& Geophysic), akuisisi dan processing 150 kilometer persegi data seismik 3D.
Baca juga: PGN Optimalkan Kontribusi Bisnis Upstream hingga Downstream Migas
Lokasi Prospek dan Lead yang terdapat di area Offshore. Blok Sangkar berdekatan dengan area prospek Blok Pangkah yang saat ini dioperasikan 100 persen oleh PGN Saka.
Avep juga menerangkan bahwa PGN Saka memprioritaskan sumber daya dari dalam negeri untuk dapat berpartisipasi dalam bidang hulu migas.
“Kami dan beberapa operator migas diarahkan oleh SKK Migas untuk bisa mengatur bisa bersinergi dengan pengusaha lokal dan menambah potensi bisa dijalankan,” katanya.
Digitalisasi oleh PGN Saka untuk operasi sudah dijalankan dan mampu membuat bisnis lebih efisien, serta bisa memberikan value creation.
“Ini hal menarik untuk dikembangkan ke depan, karena cukup canggih. Kami tidak lagi tergantung pada software luar negeri, kami coba kembangkan dari dalam negeri. Era digital ini sangat membantu di hulu migas dan untuk bisnis yang lain,” pungkas Avep.
Kini PGN SAKA memiliki 10 aset hulu migas di Indonesia dan 1 aset di luar negeri. Satu asset dalam hal ini adalah di Fasken, Texas untuk memanfaatkan gas yang unconventional dan sudah berproduksi sekitar 80 – 90 MMSCFD. PGN Saka memiliki 36 persen Pericipating Interest (PI).
Sementara di Indonesia, PGN Saka mengelola 10 asset.
Terdapat 2 aset dioperasionalkan dimana PGN Saka sebagai operator di Pangkah PSC yang memproduksi minyak, gas dan LPG.
Ricuh di Depan Gedung DPR, Polisi Tembakkan Gas Air Mata, Massa Aksi Dipukul Mundur hingga Masuk Tol |
![]() |
---|
PGN Klaim Penyaluran Gas Bumi ke Pelanggan Industri Sudah Normal |
![]() |
---|
Industri Oleokimia Keluhkan Sulit Berproduksi karena Pembatasan Pasokan Gas |
![]() |
---|
PGN dan Anak Usaha Kembangkan Jaringan Gas di Surabaya dan Batam |
![]() |
---|
Daftar 10 Negara Penghasil Gas Alam Terbesar di Dunia Tahun 2025, AS Masih Dominasi Produksi Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.