Minggu, 24 Agustus 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Sanksi Baru AS ke Rusia Ditanggapi dengan Nyinyir: ‘Paman Sam Putus Asa’

Meski perang senjatanya dilakukan secara sembuni-sembunyi, Amerika Serikat telah memproklamirkan perang terbuka secara ekonomi ke Rusia.

Editor: Hendra Gunawan
Mikhail METZEL / POOL / AFP
Dalam foto kumpulan ini yang didistribusikan oleh agen Sputnik, Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan tentang pembuatan museum, kompleks budaya dan pendidikan di kota-kota Rusia Vladivostok, Kemerovo, Kaliningrad dan Sevastopol melalui tautan video selama Forum Ekonomi Timur, di Vladivostok pada 11 September. 2023. 

Departemen Keuangan mengatakan sanksi tersebut dirancang untuk lebih membatasi kemampuan Rusia dalam melakukan perang.

Fokus utama Departemen Luar Negeri adalah menjatuhkan sanksi terhadap individu, termasuk menunjuk seorang perwira Badan Intelijen Rusia dan seorang oligarki Georgia-Rusia yang dimanfaatkan FSB untuk mempengaruhi masyarakat dan politik Georgia demi kepentingan Rusia.

“Selain itu, Departemen juga menunjuk sejumlah entitas yang memproduksi dan memperbaiki sistem senjata Rusia, termasuk rudal jelajah Kalibr yang digunakan oleh pasukan Rusia untuk menyerang kota-kota dan infrastruktur sipil di Ukraina, dan individu yang berafiliasi dengan Grup Wagner yang terlibat dalam pengiriman amunisi dari Partai Demokrat. Republik Rakyat Korea hingga Federasi Rusia,” kata Menteri Sate Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.

Sanksi tersebut mencakup beberapa teman pejabat paling senior di Kremlin seperti Andrei Removich Bokarev dan istrinya, yang merupakan teman dekat Menteri Pertahanan Rusia, menurut Departemen Keuangan.

“Bokarev juga terkait dengan kejahatan terorganisir dan sejak tahun 2022 berusaha menghindari sanksi,” menurut Departemen Keuangan.

Menerapkan sanksi terhadap individu dan bisnis membuat proses perjalanan ke luar Rusia menjadi lebih sulit, dan jika ada individu yang memiliki properti di Amerika Serikat, maka properti tersebut akan menjadi milik pemerintah AS.

Perang di Ukraina telah berkecamuk selama hampir dua tahun, dan Amerika Serikat telah berjanji untuk “mendukung Ukraina selama diperlukan.”

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan