Konflik Rusia Vs Ukraina
Sanksi Baru AS ke Rusia Ditanggapi dengan Nyinyir: ‘Paman Sam Putus Asa’
Meski perang senjatanya dilakukan secara sembuni-sembunyi, Amerika Serikat telah memproklamirkan perang terbuka secara ekonomi ke Rusia.
Editor:
Hendra Gunawan
Departemen Keuangan mengatakan sanksi tersebut dirancang untuk lebih membatasi kemampuan Rusia dalam melakukan perang.
Fokus utama Departemen Luar Negeri adalah menjatuhkan sanksi terhadap individu, termasuk menunjuk seorang perwira Badan Intelijen Rusia dan seorang oligarki Georgia-Rusia yang dimanfaatkan FSB untuk mempengaruhi masyarakat dan politik Georgia demi kepentingan Rusia.
“Selain itu, Departemen juga menunjuk sejumlah entitas yang memproduksi dan memperbaiki sistem senjata Rusia, termasuk rudal jelajah Kalibr yang digunakan oleh pasukan Rusia untuk menyerang kota-kota dan infrastruktur sipil di Ukraina, dan individu yang berafiliasi dengan Grup Wagner yang terlibat dalam pengiriman amunisi dari Partai Demokrat. Republik Rakyat Korea hingga Federasi Rusia,” kata Menteri Sate Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
Sanksi tersebut mencakup beberapa teman pejabat paling senior di Kremlin seperti Andrei Removich Bokarev dan istrinya, yang merupakan teman dekat Menteri Pertahanan Rusia, menurut Departemen Keuangan.
“Bokarev juga terkait dengan kejahatan terorganisir dan sejak tahun 2022 berusaha menghindari sanksi,” menurut Departemen Keuangan.
Menerapkan sanksi terhadap individu dan bisnis membuat proses perjalanan ke luar Rusia menjadi lebih sulit, dan jika ada individu yang memiliki properti di Amerika Serikat, maka properti tersebut akan menjadi milik pemerintah AS.
Perang di Ukraina telah berkecamuk selama hampir dua tahun, dan Amerika Serikat telah berjanji untuk “mendukung Ukraina selama diperlukan.”
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.