Minggu, 24 Agustus 2025

Harga Beras Melonjak

Jokowi Tak Terima Bansos Dituding Penyebab Harga Beras Meroket dan Langka, Janjikan Pekan Ini Normal

Jokowi mengklaim bansos pangan yang dilaksanakan pemerintah justru mampu mengendalikan harga beras.

Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengklaim bansos pangan yang dilaksanakan pemerintah justru mampu mengendalikan harga beras. 

Amin menjelaskan, kelangkaan beras kali ini mengundang pertanyaan publik. Pemerintah sejak awal tahun sudah membuka kran impor beras.

Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim sudah keliling ke sejumlah negara produsen untuk menyepakati import beras.

"Lha kok ini malah beras langka, kemana beras impor tersebut. Kalau memang untuk kebutuhan bansos, itu kan sudah dihitung sejak awal dan sudah dialokasikan. Mestinya beras untuk bansos tidak mengganggu pasokan beras untuk pasar," terangnya.

Amin berharap ada tim independen yang memantau penyaluran beras dan kenaikan harga pangan. Ia mengingatkan jangan sampai ada penyelewengan beras bansos untuk hal lain.

"Kalau pun terjadinya pembelian beras secara besar-besaran seharusnya itu bisa diketahui ke mana beras itu larinya dan pihak mana yang memborongnya," tambah Amin.

Sedangkan, kata Amin, pasokan menjelang Ramadhan, menurut jadwal panen, Maret nanti sudah mulai panen raya. Bulog harus bisa meyakinkan pasar bahwa pasokan beras pada saat bulan Ramadhan dan Lebaran aman.

"Bulog harus bergerap cepat untuk mengamankan stok atau CBP dengan menggencarkan pembelian hasil panen petani," imbuh Amin.

Pekan Ini Dijanjikan Normal

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Roy Mandey mengatakan pihaknya dijanjikan pemerintah bahwa masalah kelangkaan beras premium di ritel modern bisa teratasi akhir pekan ini.

Usai rapat bersama Badan Pangan Nasional, ia mengungkap bahwa ritel modern akan diguyur dengan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Tadi sih dibilang akhir minggu ini, tapi kita minta, karena hari Rabu libur, ya hari Kamis sudah kelihatan. Jangan tunggu Jumat dan Sabtu karena memang ini urgen kan. Jangan sampai (masyarakat) panic buying," kata Roy ketika ditemui di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Untuk mengguyur ritel modern dengan beras SPHP, ia mengatakan pihak swasta sampai harus membantu Perum Bulog dalam proses pengepakannya.

Hal itu, menurut Roy, karena Bulog memiliki keterbatasan dalam pengepakan beras SPHP.

"Ada proses di mana mereka (Bulog) harus packing. Kan Bulog juga packing terbatas, jadi perlu ada kerja sama dengan packers swasta," ujar Roy.

"Jadi, beras SPHP yang karungan mau dikirim ke swasta, supaya swasa mem-packing," lanjutnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan