Kamis, 14 Agustus 2025

Program Makan Bergizi Gratis

Komunitas Warteg Nusantara Ngaku Belum Diajak Diskusi Soal Makan Siang Gratis: Kami Tunggu Juklak

Anggaran untuk program makan siang gratis masih harus menunggu penetapan resmi presiden terpilih periode 2024-2029 oleh KPU RI.

Endrapta Pramudhiaz
Makanan-makanan yang siap dihidangkan dalam simulasi program makan siang gratis. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mengaku sejauh ini belum duduk bareng pemerintah membahas program makan siang gratis.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Kowantara Mukroni kepada Tribun Network, Jumat (1/3/2024).

Dirinya belum memiliki gambaran program makan siang gratis.

Meskipun program ini telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024).

Baca juga: Airlangga Klaim Simulasi Program Makan Siang Gratis Dibiayai Pemkab Tangerang

Pihaknya kini tengah menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) hingga kepastian anggaran untuk merealisasikan program tersebut.

“Mengenai makan gratis, bukan masalah kami dilibatkan atau tidak, kami nunggu juklaknya, dan ini juga nunggu anggaran,” ucap Mukroni.

Mukroni mengetahui bahwa anggaran untuk program makan siang gratis masih harus menunggu penetapan resmi presiden terpilih periode 2024-2029 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

Kowantara, imbuh dia, enggan berspekulasi jauh terkait program makan siang gratis.

Sehingga pedagang warteg dalam posisi menantikan penetapan pemilu.

“Seperti disampaikan Bu Sri Mulyani menunggu penetapan pemilu, jadi sementara kami belum mengandai-andai dulu, apalagi berembug dengan pedagang warteg lainnya,” urainya.

Adapun program ini disebut sudah mulai dibahas dalam persiapan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Bahkan sejumlah menteri di Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengamini adanya pembahasan tersebut dalam Rapat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada Senin (26/2/2024).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan ada sekitar 70,5 juta orang yang kemungkinan menjadi penerima makan siang dan susu gratis tersebut.

Ini terdiri dari 22,3 juta anak balita, 7,7 juta anak TK, 28 juta anak SD, dan 12,5 juta anak SMP hingga Madrasah.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan