10 Tahun Setia Pakai Biogas Kotoran Sapi, Warga Umbulharjo Sleman Bebas dari Ketergantungan Pada LPG
Sudah 10 tahun lamanya keluarga Dewi Astuti membuat biogas dari kotoran sapi untuk menghemat pengeluaran rumah tangga dalam membeli LPG.
Editor:
Choirul Arifin
Biogas ini dimanfaatkan untuk kebutuhan memasak setiap hari.
Nyala api dari biogas sendiri tak berbeda jauh dengan kompor elpiji. Padahal gas kompor yang dipakai Dewi Astuti berasal dari biogas hasil pengolahan kotoran sapi.
Penggunaan gas alami ini mampu menghemat pengeluaran, terutama ketergantungan membeli gas tabung elpiji tiga kilogram.

"Kalau tidak pakai biogas, biasanya dalam satu bulan membutuhkan gas elpiji 3 kilogram 4 tabung."
"Sekarang, paling hanya beli satu tabung, buat jaga-jaga aja. Harga satu tabung elpiji di sini Rp20 ribu sampai Rp22 ribu. Sebulan kira-kira bisa menghemat Rp 60 ribuan (atau sekitar Rp720 ribu setahun)," kata Dewi.
Sudah lebih dari satu dekade perempuan berusia 42 tahun ini bersama ayahnya, Naryo, menggunakan biogas.
Menurut dia, memasak pakai biogas hampir sama dengan gas elpiji, tidak ada beda. Malah justru pakai biogas memiliki beberapa keuntungan.
Sebab selain lebih menghemat, pengeluaran juga lebih efektif dan cepat. "Karena keluar apinya besar. Jadi kalau buat masak cepat," katanya.
Dewi mengandalkan biogas untuk memasak segala macam kebutuhan, mulai dari menggoreng, masak sayur, hingga masak air.
Dewi Astuti warga Balong Wetan, Umbulharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, sedang memasak menggunakan api biru yang bersumber dari biogas hasil pengolahan kotoran sapi (Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin)
Namun pemanfaatan biogas untuk kebutuhan rumah tangga bukan bebas kendala.
Ada beberapa masalah, terutama di level produksi. Pertama, di biaya pembuatan intalasi yang relatif tinggi bagi masyarakat desa,
Hal ini di samping juga kurangnya bahan baku kotoran ternak yang setiap hari harus diolah.
Sementara di sisi konsumsi, sebagian masyarakat kurang tertarik karena bagi warga yang ternaknya sudah dijual, prosedur penggunaan biogas tentu lebih rumit daripada tabung elpiji.
Kendati demikian, Naryo meyakinkan bahwa pemanfaatan biogas jika intalasi sudah terpasang aman, sangat minim risiko.
Sumber: Tribun Jogja
Nasib Kusir Andong yang Lawan Arah di Ring Road Sleman, Ngaku Kelelahan |
![]() |
---|
Daftar Pemain PSS Sleman untuk Liga 2 2025/2026, Tidak Ada Nama Hokky Caraka |
![]() |
---|
SDN Setono Ponorogo Tak Dapat Siswa Baru Lagi Tahun Ini, Kepsek: Guru Ngajar Bangku Kosong |
![]() |
---|
Kisah 5 SD di Banten hingga Semarang Minim Pendaftar, Kondisi Sekolah Jadi Alasan |
![]() |
---|
Aksi Pemuda Curi Kotak Amal 14 Kali di Magelang dan Sleman, Total Uang Capai Jutaan Rupiah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.